Syuting Non-iklan dan Pakai Drone di Candi Borobudur Kini Tak Gratis

10 Juni 2018 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Candi Borobudur (Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
zoom-in-whitePerbesar
Candi Borobudur (Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
ADVERTISEMENT
Warga tampaknya harus mengeluarkan kocek lebih dalam untuk mengadakan sebuah kegiatan di Candi Borobudur. Sebuah surat berisi sederet tarif baru penggunaan fasilitas di Borobudur beredar di media sosial. Tak ayal, banyak warganet yang mengeluhkan berbagai biaya tambahan ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu warganet yang mengunggah surat itu, yakni fotografer profesional Arbain Rambey. Salah satu hal yang disoroti Arbain Rambey, yakni biaya yang harus dikeluarkan warga jika ingin menggunakan drone di area Candi Borobudur.
Dari gambar yang diunggah Arbain, surat itu ditandatangani oleh Kepala Balai Konservasi Borobudur, menetapkan biaya pemanfaatan di zona 1 candi Borobudur pada 30 April 2018. Biaya ini disebutkan untuk pelestarian Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia, dan meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Harganya beragam mulai Rp 1-Rp 2,5 juta.
Harga paling murah hanya untuk penggunaan Lapangan Aksobya yakni Rp 1 juta. Sedangkan untuk drone, syuting yang bukan komersil, dan penggunaan bangunan Candi Borobudur hanya sampai selasar saja dikenakan harga Rp2,5 juta.
ADVERTISEMENT
Netizen pun mengeluhkan harga yang disetujui Kepala Balai Konservasi Candi Borobudur. Bahkan ada netizen yang membandingkan harga itu dengan liburan ke luar negeri.
@irwangunadiart : Daripada bayar ijin 2,5 jt mending duitnya buat tiket pesawat JKT BANGKOK PP , disana lebih banyak temple nya
@rifqiabdrr : LEBIH MAHAL DARI TIKET PP THAI & SG FIX
@saifulteladan : Belum faham. Apa sesungguhnya yg mau disasar oleh pengelola, bukankah dg semakin banyak foto2 yg dishoot oleh banyak pihak merupakan iklan gratis ? Krn foto2nya pasti beredar dan dipandang banyak pihak. Bukan tak setuju, mbok ya jangan mahal2.
Dewi Krisnawati selaku Humas Protokol PT Taman Wisata Candi Borobudur (TWC), menolak menjelaskan lebih jauh. “Maaf untuk hal itu bukan kapasitas saya untuk menjawab,” ucapnya, Minggu (10/6).
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba menghubungi Sekretaris PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Achmad Muchlis, dia menanggapi bahwa hal itu tidak masalah karena terkait dengan pelayanan khusus.
"Enggak masalah, itu pun pelayanan khusus, untuk wedding, kan emang ada biaya sendiri. Memang kalau untuk profesional ada izin tersendiri, kalau kamera biasa enggak masalah," kata Muchlis.
Namun untuk pemanfaatan selain pre-wedding, Muchlis memaklumi adanya surat edaran itu karena Borobudur harus dijaga dengan baik.
"Lampu kan malam hari, kalau drone tersendiri itu pun harus izin kepolisan rekomendasinya, karena riskan di zona 1. Borobudur kan sebagai obyek vital jadi harus dilindungi," ucapnya.
Disinggung soal harga, Muchlis pun tak menanggapi itu terlalu mahal atau tidak.
ADVERTISEMENT
"Mahal apa enggak itu relatif, wedding itu kan sudah diborong sama profesional foto, itu sudah dipaket," pungkas Muchlis.