Tahanan Asal Tapteng Tewas di Lapas Bekasi, Keluarga Curiga Dikeroyok

26 Juni 2024 21:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses ekshumasi pemakaman korban pengroyokan di wilayah Tapanuli Selatan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses ekshumasi pemakaman korban pengroyokan di wilayah Tapanuli Selatan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang tahanan titipan asal Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, berinisial ZAN (26), tewas di sebuah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bekasi.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (19/5) lalu, diduga jadi korban pengeroyokan.
Tim Kuasa Hukum keluarga, Farhat Abbas mengungkapkan, korban sempat meminta uang kepada keluarga sebelum akhirnya ditemukan tewas.
ZAN mengirim pesan singkat melalui WhatsApp kepada keluarga, jika tidak dikirimkan uang, maka dirinya akan dibuat tidak bernyawa.
"Tanggal 18 Mei 2024, chat WhatsApp minta uang dan tanggal 19 Mei 2024, (ZAN) meninggal dunia," ungkap Farhat Abbas kepada wartawan, Rabu (26/6/2024).
Tewasnya ZAN sempat dinyatakan akibat bunuh diri, sehingga keluarga korban merasa janggal saat menerima jenazah.
Pihak keluarga menyebutkan bahwa ZAN, merupakan korban aksi pengeroyokan di tahanan hingga tewas.
"(Meninggal dunia) saat dalam karantina di lapas," jelasnya.
Proses ekshumasi pemakaman korban pengroyokan di wilayah Tapanuli Selatan. Foto: Dok. Istimewa
Secara terpisah Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, membenarkan adanya dugaan pembunuhan di dalam Lapas Kelas IIA Bulak Kapal.
ADVERTISEMENT
"Ada dugaan terjadinya penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia," kata Muhammad Firdaus.
Menurutnya, peristiwa bermula saat teman satu ruang tahanan ZAN terbangun dan melihat korban sudah dalam kondisi tergantung di jeruji besi.
"Pada saat itu teman satu selnya terbangun, melihat (ZAN) sudah tergantung, langsung dilaporkan ke petugas lapas kemudian petugas memberitahu ke polsek dan dilakukan cek TKP dan olah TKP oleh Inafis Polres Metro Bekasi Kota," ucapnya.
Meski begitu pihaknya belum menjelaskan secara rinci di mana saja luka yang dialami korban hingga tewas, karena masih menunggu hasil otopsi.
"Masih didalami apakah akibat dianiaya atau apa, yang jelas didalami, kami tunggu hasil otopsi," jelasnya.
Kini kasus dugaan pengeroyokan yang dialami ZAN telah dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota, terdaftar dengan Nomor:LP/B/964/V/2024/SPKT.Satreskrim/Polres Metro Bekasi Kota/Polda Metro Jaya
ADVERTISEMENT
Saat ini Polres Metro Bekasi Kota juga telah mengeluarkan surat permohonan ekshumasi dari keluarga, sehingga pembongkaran makam korban telah dilakukan.