Tahap Pertama Pembuangan Air Limbah Nuklir PLTN Fukushima Selesai

12 September 2023 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 27 September 2023 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangki penyimpanan air olahan yang terkontaminasi nuklir terlihat di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami. Foto: Kyodo via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Tangki penyimpanan air olahan yang terkontaminasi nuklir terlihat di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi yang lumpuh akibat tsunami. Foto: Kyodo via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Operator PLTN Tokyo Electric Power (Tepco) melaporkan tahap pertama pembuangan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima Daiichi ke Samudra Pasifik berhasil diselesaikan dengan aman.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pembuangan air limbah hasil olahan PLTN Fukushima yang sudah rusak dihantam tsunami itu dimulai pada Kamis (24/8).
Dikutip dari Associated Press, rampungnya pembuangan air limbah tahap pertama ini disampaikan oleh juru bicara Tepco, Teruaki Kobashi, kepada wartawan pada Senin (11/9).
Kobashi mengatakan, dalam periode tahap pertama — selama 17 hari Tepco telah membuang 7.800 ton air limbah ke perairan yang telah diolah dari 10 tangki.
Secara keseluruhan, terdapat sekitar 1,34 juta ton air limbah radioaktif tersimpan di seribu tangki yang berada di PLTN Fukushima.
Adapun langkah berikutnya yang akan dilakukan Tepco adalah menginspeksi serta membersihkan fasilitas tersebut sebelum memulai tahap kedua yang dijadwalkan beberapa pekan mendatang.
ADVERTISEMENT
"Para pekerja PLTN akan membilas pipa dan peralatan lainnya serta memeriksa sistem selama beberapa minggu ke depan sebelum memulai pelepasan 7.800 ton tahap kedua yang disimpan di 10 tangki lainnya," ujar Kobashi.
Lokasi penyimpanan air olahan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi di kota Okuma, prefektur Fukushima, Jepang. Foto: Kyodo via Reuters
Sejak pembuangan tahap pertama dimulai sampai sekarang, pihak berwenang mengatakan seluruh data pengambilan sampel dari air laut dan ikan menunjukkan kadar radiasi jauh di bawah batas bahaya.
Tepco dan pemerintah Jepang mengatakan, sebelum dibuang ke perairan air limbah nuklir tersebut telah diolah guna mengurangi bahan radioaktif ke tingkat yang aman.
Kemudian, air limbah yang sudah diolah itu diencerkan lagi dengan air laut agar jauh lebih aman daripada standar internasional. Cara ini memungkinkan seluruh produk tangkapan laut dari Fukushima dan ekosistem di sekitarnya tidak tercemar.
ADVERTISEMENT
Adapun air limbah radioaktif di PLTN Fukushima sudah menumpuk sejak fasilitas itu dihantam gempa dan tsunami pada 2011. Jumlahnya lantas terus bertambah — sebab air pendingin yang digunakan pada reaktor rusak menimbulkan kebocoran ke ruang bawah tanah reaktor, dan bercampur dengan air tanah.
Mahasiswa Korea Selatan menggelar aksi protes kebijakan Jepang membuang air terkontaminasi dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut di depan Kedutaan Besar Jepang, Seoul, Korea Selatan. Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
Terlepas dari kritik pedas warga Jepang itu sendiri dan 'hukuman' yang diberikan China atas pembuangan air limbah ke laut, Tokyo dan Tepco mengaku ini adalah sesuatu yang tidak terhindari.
Pembuangan air limbah dari PLTN Fukushima Daiichi harus tetap dilakukan cepat atau lambat — karena tangki-tangki yang selama ini menampungnya akan mencapai kapasitas maksimal 1,37 ton pada tahun depan.
Proses pembuangan air limbah ini diperlukan agar PLTN Fukushima Daiichi hingga akhirnya dapat dinonaktifkan. Badan Pengawas Nuklir PBB (International Atomic Energy Agency/IEAE) pada gilirannya ikut mencermati setiap proses pembuangan air limbah nuklir tersebut.
ADVERTISEMENT