Tahun Depan, Jepang Akan Punya Kaisar Pengacara Lulusan Oxford

8 Desember 2017 15:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Naruhito, Jepang. (Foto: AFP/Kazuhiro Nogi)
zoom-in-whitePerbesar
Naruhito, Jepang. (Foto: AFP/Kazuhiro Nogi)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jepang telah memutuskan tanggal pensiun Kaisar Akihito yang jatuh pada tahun depan. Akihito akan menyerahkan tampuk pimpinan kepada putra suluhnya, Naruhito, seorang pengacara lulusan Universitas Oxford di Inggris.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe pada Jumat (8/12) akhirnya menandatangani tanggal pensiun Kaisar Akihito yaitu pada 30 April 2019. Akihito adalah Kaisar Jepang pertama yang menyatakan turun takhta dalam dua abad terakhir.
Keinginan Akihito untuk lengser disampaikannya pada Agustus 2016 lalu. Di usianya yang mencapai 84 tahun, dia mengaku sudah lelah melakukan tugas-tugas kekaisaran.
Kaisar Jepang Akihito (Foto: REUTERS/Thomas Peter)
zoom-in-whitePerbesar
Kaisar Jepang Akihito (Foto: REUTERS/Thomas Peter)
Penggantinya, Naruhito dikenal sebagai salah satu anggota kekaisaran Jepang yang terpelajar. Pria 57 tahun ini adalah lulusan Oxford yang kini berprofesi sebagai pengacara khusus lingkungan hidup. Dia aktif mengikuti berbagai konferensi lingkungan di seluruh dunia, salah satunya adalah soal air bersih.
"Soal isu lingkungan, dia sangat perhatian," kata Shihoko Goto, pengamat Asia di lembaga think tank Wilson Center di Washington, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
"Dia juga sangat perhatian pada isu-isu wanita. Gagasannya soal pemberdayaan wanita dan memberikan posisi yang bermartabat pada wanita jauh melampaui lingkungan tradisional tempat dia dibesarkan," kata Goto lagi.
Putri Aiko (kanan) bersama Masako dan Naruhito (Foto: Imperial Household Agency of Japan via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Putri Aiko (kanan) bersama Masako dan Naruhito (Foto: Imperial Household Agency of Japan via Reuters)
Naruhito menikahi wanita bukan dari kalangan bangsawan, Masako Owada, seorang diplomat lulusan Oxford dan Harvard. Masako pernah mengalami stres karena merasa terkekang di dalam istana kaisar Jepang.
Menurut Goto, di kekaisaran Naruhito, Masako akan jadi pusat perhatian. Publik ingin melihat bagaimana dia berperan sebagai permaisuri.
Naruhito dan Masako hanya memiliki anak perempuan, Aiko, 16. Di bawah aturan kekaisaran Jepang, Aiko tidak bisa menjadi penerus takhta. Jabatan putra mahkota nanti akan diberikan untuk Hisahito, 11, satu-satunya cucu lelaki Akihito.