Tahun Ini RI Sudah Ekspor Rp 537 Miliar Sarang Burung Walet ke China

6 Oktober 2017 14:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarang Walet Asal Indonesia Siap Diekspor ke China (Foto: Badan Karantina Pertanian Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang Walet Asal Indonesia Siap Diekspor ke China (Foto: Badan Karantina Pertanian Kementan)
ADVERTISEMENT
China adalah pasar utama produk sarang burug walet asal Indonesia. Maka tidak heran bila angka ekspor sarang burung walet Indonesia ke China jumlahnya cukup besar.
ADVERTISEMENT
Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian mencatat nilai ekspor sarang burung walet Indonesia sampai dengan Juli 2017 mencapai 40,43 juta dolar AS atau setara dengan Rp 537,7 miliar (kurs Rp 13.300). Angka ini naik 170% bila dibandingkan tahun 2016 laluyang hanya 14,99 juta dolar AS.
Hari ini, kembali Indonesia melalui PT Tong Heng Investment Indonesia mengekspor 464,5 kg sarang burung walet senilai Rp 13 miliar. Tong Heng Investment Indonesia adalah perusahaan ke-8 yang berhasil menembus pasar ekspor China.
"Bahan baku ekspor sarang walet kali ini diperoleh dari 31 rumah walet teregistrasi yang berada di Sumatera Selatan," ungkap Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Mulyanto kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (6/10).
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, China merupakan negara konsumen sarang walet terbesar di dunia. Di China, sarang walet menjadi komoditas bergengsi, terutama saat Imlek dan perayaan Tahun Baru. Terhitung Juli 2017, sebanyak 72,31% kebutuhan sarang walet China diimpor dari Indonesia. Kemudian disusul Malaysia (18,85%), dan sisanya dari Brazil, Taiwan, dan Australia.
Sarang Walet Asal Indonesia Siap Diekspor ke China (Foto: Badan Karantina Pertanian Kementan)
zoom-in-whitePerbesar
Sarang Walet Asal Indonesia Siap Diekspor ke China (Foto: Badan Karantina Pertanian Kementan)
"Peluang pasar yang besar ini disambut oleh pemerintah Indonesia," imbuhnya.
Produk sarang walet yang akan diekspor ke China dipastikan sudah bebas dari Avian Influenza/flu burung dan penyakit unggas lainnya. Hal ini karena calon perusahaan eksportir harus memenuhi persyaratan teknis maupun non teknis yang diminta oleh Barantan.
Perlu diketauhi, ekspor sarang burung walet ke China cukup sulit. Sarang burung walet yang akan diekspor dikenakan persyaratan sangat ketat sebagaimana disepakati dalam protokol, khususnya sistem ketelusuran (traceability) dan pemenuhan hygiene dan sanitasi, serta bebas dari Avian Influenza/flu burung dan penyakit unggas lainnya. Di akhir tahun 2014, Barantan telah berhasil menembus protokol tersebut sehingga saat ini Indonesia dapat ekspor langsung ke China tanpa harus melewati negara perantara.
ADVERTISEMENT
"Keberhasilan ini diharapkan dapat memangkas biaya di rantai distribusi yang selama ini terbuang di negara kedua seperti Singapura, Hongkong dan Taiwan. Selain itu penjualan langsung akan mendatangkan margin keuntungan lebih tinggi dan dapat memberikan image positif dengan adanya legalitas dari pemerintah China terhadap produk Indonesia.," tutupnya.