Tahura Mangrove Bali Penuh Sampah, Mensos Sebut Berasal dari Laut dan Masyarakat

25 Februari 2025 14:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau kondisi Tahura Mangrove yang banyak sampah di Bali, Selasa (25/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau kondisi Tahura Mangrove yang banyak sampah di Bali, Selasa (25/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Taman Hutan Rakyat (Tahura) Mangrove yang terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali, dipenuhi sampah. Bau busuk bahkan menyengat.
ADVERTISEMENT
Padahal Tahura ini pernah menjadi showcase mangrove bagi para leaders di sela-sela rangkaian acara KTT G20 di Bali tahun 2022.
Putu Ayu Saraswati, Putri Indonesia Lingkungan 2020 memandu Delegasi KTT G20 di persemaian dan pembibitan pohon mangrove dalam rangkaian kegiatan hari kedua KTT G20 di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Foto: kumparan
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut tumpukan sampah berasal dari laut, masyarakat, dan pelaku usaha.
Masyarakat dan pelaku usaha membuang sampah ke aliran sungai. Arus air sungai membawa sampah itu sampai ke Tahura.
"Yang kami amati setiap hari itu banyak sampah dari hulu ke sana, yang mayoritas itu sampah domestik atau sampah-sampah yang dibuang oleh warga atau rumah tangga. Yang ini sungguh membuat kota kita menjadi tidak indah," katanya saat kerja bakti di Tahura Mangrove, Selasa (25/2).
Menteri Sosial Gus Ipul menghadiri kerja bakti di Sungai Suwung Tahura Mangrove Ngurah Rai, Selasa (25/2/2025). Foto: Dok. Kemensos
Gus Ipul menginstruksikan Pemerintah Kota Denpasar meningkatkan edukasi memilah sampah, membuang sampah pada tempatnya, hingga kegiatan kerja bakti mengatasi persoalan sampah di Tahura Mangrove Bali.
ADVERTISEMENT
Dia memberi target dalam waktu enam bulan Tahura Mangrove itu harus bebas sampah.
"Aliran sungai itu tidak seharusnya dijadikan tempat pembuangan sampah. Jadi mayoritas memang dari rumah tangga dan perlu juga disadarkan pelaku-pelaku usaha," katanya.
Suasana sampah di Tahura Mangrove, Selasa (25/2/2025). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi. Yakni, mengumpulkan seluruh kepada desa untuk mensosialisasikan tentang kesadaran membuang sampah kepada masyarakat.
Pemkot Denpasar akan melakukan pemetaan aliran sungai-sungai yang terhubung ke Tahura Mangrove dan kondisi masyarakat sekitar aliran sungai. Hal ini untuk mencegah pembuangan sampah secara berulang.
"Kalau mungkin nanti masih perlu bantuan rumah di daerah aliran sungai itu Kemensos siap untuk mengintervensi hal itu," katanya.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Kadek Agus Arya mengaku tingkat kesadaran masyarakat masih rendah atau hanya sekitar 30 persen untuk melakukan pemilahan sampah di tingkat rumah tangga. Padahal, Pemkot Denpasar telah menginstruksikan pemilahan sampah per 1 Oktober 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
"Keberhasilannya ini yang kita akan genjot, mudah-mudahan dalam enam bulan ke depan persentase 30 persen dari masyarakat melakukan pemilahan sampah bisa mencapai 50 persen, memang butuh waktu," katanya.
Presiden Joko Widodo bersama perwakilan delegasi KTT G20 menanam pohon mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai pada hari kedua KTT G20 Indonesia di Denpasar, Bali, Rabu (16/11). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto