Taiwan Lanjutkan Latihan Militer Usai China Ulangi Ancaman

11 Agustus 2022 12:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tank M60A3 buatan AS menembakkan artileri selama latihan militer tahunan Han Kuang di Taichung, Taiwan, pada 16 Juli 2020. Foto: Sam Yeh/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tank M60A3 buatan AS menembakkan artileri selama latihan militer tahunan Han Kuang di Taichung, Taiwan, pada 16 Juli 2020. Foto: Sam Yeh/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taiwan kembali menggelar latihan menembak usai China mengulangi ancaman untuk mengambil alih pulau tersebut pada Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Korps Ke-8 Angkatan Darat Taiwan, Lou Woei-jye, melaporkan aktivitas itu. Dia menerangkan, latihan militer tersebut berlangsung selama sejam di wilayah paling selatan, Pingtung.
Pasukannya menembakkan howitzer dan melepaskan suar sejak pukul 08.30 pagi waktu setempat. Artileri terlihat berbaris berdampingan, sedangkan tentara bergantian meluncurkan howitzer ke laut.
Taiwan telah mengadakan latihan serupa pula pada Selasa (9/8). Pihaknya bahkan mengerahkan ratusan tentara. Tetapi, militer negara itu kerap menyangkal skala aktivitas mereka.
Tentara Taiwan mengoperasikan senjata self-propelled M109A2 buatan AS selama latihan militer tahunan Han Kuang di Taichung, Taiwan, pada 16 Juli 2020. Foto: Sam Yeh/AFP
Taiwan mengaku telah menjadwalkan rangkaian kegiatan tahunan itu. Artinya, Taiwan tidak tengah menanggapi latihan perang China.
Secara rutin, tentaranya menyimulasikan pertahanan terhadap kemungkinan invasi China. Pada Juli, Taiwan juga mempraktikkan operasi militer untuk menangkis serangan dari laut.
"Kami memiliki dua tujuan untuk latihan tersebut, yang pertama adalah untuk menjamin kondisi artileri yang tepat dan kondisi pemeliharaannya dan yang kedua adalah untuk mengkonfirmasi hasil latihan tahun lalu," jelas Lou, dikutip dari AFP, Kamis (11/8).
Latihan Militer Taiwan. Foto: AFP/Getty Images
Latihan terbaru itu dilakukan setelah tindakan serupa diambil oleh China. Pihaknya meluncurkan latihan militer sebagai balasan atas perjalanan Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, ke Taiwan.
ADVERTISEMENT
Pelosi adalah pejabat tertinggi yang mengunjungi wilayah yang diklaim China itu dalam beberapa dekade terakhir. Alhasil, Beijing menjalankan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan.
Taiwan menuduh, China menggunakan lawatan itu sebagai dalih. Sehingga, militer China dapat berlatih untuk menginvasi Taiwan.
Latihan Militer Taiwan. Foto: Ann Wang/Reuters
China mengindikasikan bahwa latihan itu telah berakhir pada Rabu (10/8). Namun, China menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pelatihan militer dan mempersiapkan perang.
Kantor Urusan Taiwan dari Dewan Negara China turut merilis pernyataan terpisah. Pihaknya menegaskan, China bersikeras tidak akan mengecualikan penggunaan kekuatan terhadap Taiwan.
"Kami siap untuk menciptakan ruang yang luas untuk reunifikasi damai, tetapi kami tidak akan membiarkan kegiatan separatis dalam bentuk apa pun," jelas Kantor Urusan Taiwan dari Dewan Negara China.
ADVERTISEMENT