Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
TETO merupakan kantor perwakilan Taiwan di Indonesia. Lembaga tersebut berfungsi sebagai kedutaan besar de facto. Pihaknya mewakili kepentingan Taiwan di Indonesia lantaran tidak adanya hubungan diplomatik antara kedua negara tersebut.
TETO menerangkan, stabilitas regional maupun global bergantung pula pada perdamaian di Selat Taiwan. Lembaga itu mengingatkan bahwa situasi tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan diaspora Indonesia di Taiwan.
"Saya dengan ini menyerukan kepada semua kalangan di Indonesia untuk mengutuk tindakan militer China yang merusak status quo Taiwan dan mengancam perdamaian dan stabilitas regional, serta menuntut China untuk segera menghentikan semua provokasi militer," bunyi pernyataan resmi perwakilan TETO, John Chen, pada Jumat (5/8).
Taiwan mengapresiasi dukungan dari negara-negara lain terhadapnya. Chen mengatakan, Taiwan bersedia untuk terus menyambut mereka untuk berkunjung ke Taiwan.
ADVERTISEMENT
Menurut Chen, negara lain tidak seharusnya campur tangan dalam hubungan persahabatan tersebut. Dia lantas meminta warga Indonesia untuk melanggengkan relasi antara kedua negara.
"Saya juga mengimbau kepada seluruh kalangan masyarakat di Indonesia untuk terus menunjukkan solidaritas dengan Taiwan sebagai sesama negara demokrasi, untuk bersama-sama mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan menjaga perdamaian dan stabilitas tatanan internasional," sambung Chen.
Imbauan itu menyusul kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, ke Taiwan. Pelosi mengabaikan peringatan China atas spekulasi perjalanannya. Dia kemudian singgah di pulau tersebut pada Selasa (2/8).
China yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya sendiri lantas naik pitam. Beijing mengumumkan akan mengambil tanggapan secara tegas, kuat, dan efektif.
Ancaman-ancaman tersebut berkisar dari latihan militer, penangguhan perdagangan, hingga hukuman pidana terhadap organisasi-organisasi pendukung separatisme.
ADVERTISEMENT
Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) China meluncurkan latihan militer pada 4-7 Agustus. Aktivitas itu melibatkan latihan tembakan langsung di sisi utara, timur laut, barat laut, timur, selatan, dan barat daya Taiwan.
Pasukan nasional itu memilih enam wilayah perairan dan udara Taiwan. Sejumlah titik hanya berjarak 20 kilometer dari pantai pulau tersebut.
Latihan militer bahkan memblokade laut dan udara Taiwan. Akibatnya, 17 jalur pelayaran internasional dan 7 pelabuhan internasional terhambat. Chen mengatakan, sebagian latihan telah menginvasi wilayah Taiwan.
"Aksi ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional, membahayakan perdamaian dan stabilitas kawasan dan selat Taiwan, serta melanggar hak dan kepentingan dari pesawat terbang dan kapal laut dari berbagai negara yang akan melintas di kawasan tersebut," tegas Chen.
ADVERTISEMENT