Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Saat ini kebebasan di Hong Kong mulai dibatasi semenjak China memberlakukan UU keamanan nasional.
ADVERTISEMENT
Apa yang terjadi di Hong Kong menjadi perhatian khusus Taiwan. Saat ini Taiwan mengklaim sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. Sayangnya Taiwan minim pengakuan dunia.
Sementara itu, China masih menganggap Taiwan bagian negaranya. China bahkan berjanji akan kembali merebut Taiwan dengan cara apa pun bahkan menggunakan kekuatan militer sekalipun.
Menlu Taiwan Joseph memandang, usai membatasi demokrasi di Hong Kong, China semakin agresif untuk merebut negaranya.
"Hidup kami akan menjadi sulit karena China terus menekan Taiwan menerima kondisi politiknya, kondisi yang akan mengubah Taiwan menjadi Hong Kong selanjutnya," ucap Wu seperti dikutip dari Reuters.
"Orang-orang Taiwan kini seperti akrab dengan ancaman militer, diplomatik dan pandemi," sambung dia.
Pernyataan itu disampaikan Wu usai bertemu Menkes Amerika Serikat Alex Azar pada Selasa (11/8) di Taipei.
ADVERTISEMENT
Kunjungan Azar ke Taiwan mengundang kemarahan China. Negeri Tirai Bambu berjanji akan membalas tindakan AS.
Semenjak Taiwan dipimpin Presiden Tsai Ing-wen, China semakin agresif untuk merebut kembali Taiwan. Dalam beberapa tahun belakangan Beijing sukses untuk mengalihkan pengakuan beberapa negara yang dulunya mengakui Taiwan.
Tsai dikenal sebagai tokoh anti-Beijing. Ia menolak kebijakan satu negara dua sistem yang ditawarkan China untuk rujuk kembali dengan Taiwan.
Tsai berulang kali menegaskan, Taiwan adalah negara yang sudah merdeka penuh.