Tak Ada Dokter Anestesi, Ibu Hamil & Bayi dalam Kandungan di NTT Meninggal di RS

14 April 2025 11:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangis mengiringi kepergian Maria Yunita di RSUD Dr TC Hillers Maumere. Dok: Ist
zoom-in-whitePerbesar
Tangis mengiringi kepergian Maria Yunita di RSUD Dr TC Hillers Maumere. Dok: Ist
ADVERTISEMENT
Ibu hamil bernama Maria Yunita (30 tahun) dan bayi dalam kandungannya meninggal di RSUD Dr TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, 9 April 2025.
ADVERTISEMENT
Penyebabnya adalah tidak ada dokter anestesi di RS tersebut. Upaya RS memindahkan korban ke RS lain gagal.
Hingga tengah malam Maria merintih kesakitan dan meninggal, tidak ada tindakan untuk Maria.
"Awalnya, (Maria) diminta untuk puasa karena mau dioperasi, tapi tiba-tiba diminta dirujuk karena tidak ada dokter anestesi. Sampai meninggal, tidak ada penanganan dari dokter," kata kerabat Maria, Yanto Gonde.
Maria merupakan warga Kelurahan Nangameting, Kecamatan Alok Timur. Suaminya, Anselmus Gonde, menangis pasrah saat jasad Maria dan bayi dalam kandungannya didorong ke kamar mayat.
Tangis mengiringi kepergian Maria Yunita. Dok: Ist

Sudah 5 Kasus Kematian Serupa

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, menyebutkan bahwa telah ada 4 kasus serupa yang dialami Maria: Ketiadaan dokter anestesi.
"Sejak akhir Desember 2024 sampai April 2025, sudah 5 pasien meninggal," kata Petrus.
ADVERTISEMENT
Menurut Petrus, RSUD Dr TC Hillers Maumere sebelumnya memiliki 2 dokter anestesi, tapi sejak awal Januari 2025, kedua dokter itu enggan memperpanjang kontrak kerja.

Pinjam Dokter Anestesi RS Lain

Dinkes Sikka pun menerbitkan Surat Izin Praktik (SIP) untuk dr. Fajrul Tamsil, dokter anestesi milik RS Umum St. Gabriel Kewapante.
"SIP dr. Fajrul Tamsil sudah diterbitkan untuk bisa beroperasi di RSUD TC Hillers dan mulai bekerja hari ini," ujarnya.
Ia mengatakan sesuai perjanjian, skema pinjaman ini dilakukan selama satu minggu, sambil menunggu proses penempatan dua dokter dari Kementerian Kesehatan.
"Sesuai komunikasi kami bersama bupati, skema pinjaman ini bisa diperpanjang, sambil menunggu dokter permanen dari kementerian," katanya.
Petrus menambahkan, selama komunikasi, dr Fajrul tak mempersoalkan insentif selama ia berpraktik di RSUD TC Hillers Maumere.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah sepakat, soal insentif kita bicara dari hati ke hati. Yang jelas pemda siap keluarkan anggaran untuk membayar insentif dokter anestesi," katanya.