Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PSI dan PDIP saling sindir. Kedua partai itu merupakan sesama partai koalisi pedukung Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019. Kisah bermula saat PSI menyebut PDIP dan Golkar sebagai partai nasionalis pendukung perda syariah terbanyak.
ADVERTISEMENT
Hal itu diucapkan Ketua Umum PSI Grace Natalie saat pidato di hadapan ribuan kader di acara Festival 11 PSI di Medan pada Senin (11/3). PDIP kemudian dengan santai merespons itu, tapi justru menyindir balik PSI.
Politikus PDIP yang juga Wakil Ketua TKN Eriko Sotarduga mempertanyakan komitmen PSI untuk memenangkan Jokowi-Ma'aruf dalam pilpres 2019. Eriko menyinggung sejumlah spanduk dan alat peraga kampanye caleg PSI yang tidak memajang foto paslon 01. Padahal, PSI juga merupakan partai pendukung Jokowi-Ma'aruf.
Pantauan kumparan, Kamis (14/3), di sejumlah kota seperti Banda Aceh, Medan, Yogyakarta, Semarang, setiap baliho kampanye calon legislatif PSI tak memasang foto Jokowi-Ma'ruf.
Sekretaris Jenderal DPW PSI Aceh Yuli Zuardi Rais mengakui tidak semua baliho kampanye partai dan caleg PSI di Aceh ada foto Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, khusus untuk baliho caleg, PSI memberikan kewenangan penuh kepada setiap kader.
ADVERTISEMENT
"Rata-rata kalau yang cetakan pribadi itu pasti mereka ingin fokus ke personal caleg dan itu wajar saja," kata Yuli, saat dihubungi, Kamis (14/3).
Yuli mengatakan meski demikian, PSI di Aceh tetap mendukung pemenangan Jokowi-Ma'ruf di pilpres 2019.
Medan, Sumatera Utara, baliho kampanye caleg PSI jumlahnya sedikit. Salah satunya adalah baliho caleg DPRD Sumatera Utara Fuad Ginting. Di sudut sebelah kanannya, hanya ada tulisan Jokowi-Amin Indonesia Maju 01, tanpa mencantumkan foto capres nomor urut 01 itu.
Ketua DPW PSI Sumatera Utara, Fuad Ginting, mengatakan meski demikian, PSI di Sumatera Utara tetap berkomitmen memenangkan Jokowi-Ma'aruf di pemilihan presiden 2019.
Hal yang sama juga ditemukan di Yogyakarta. Sejumlah baliho kampanye caleg PSI diketahui tidak mencantumkan foto ataupun tulisan Jokowi-Maruf.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, baliho caleg DPR RI Dapil DIY Redianto Heru Nurcahyo di Jalan Monjali dan Jalan Magelang tidak mencantumkan foto maupun tulisan Jokowi-Maruf. Bahkan logo 01 pun tidak tampak.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DIY, Sigit Nugroho, menegaskan meski tak ada foto Jokowi bukan berarti pihaknya tidak berkomitmen memenangkan Jokowi.
Sigit menjelaskan di kantor DPW PSI DIY di Kotagede sendiri juga ada spanduk bertuliskan Jokowi Presidenku. Spanduk tersebut terpasang tepat di pagar kantornya.
“Di beberapa daerah di kabupaten ada. Di kabupaten kota sudah mulai banyak spanduk caleg yang ada atributnya 01 dan kita tetap komit memenangkan 01. Bukan berarti kemudian ketika ada APK yang tidak ada 01 nya kita (dianggap) enggak berpihak ke 01," kata Sigit.
ADVERTISEMENT
Begitu juga di Semarang. Sejumlah atribut kampanye caleg dan partai PSI jarang menampilkan foto Jokowi-Ma'ruf. Ketua DPW PSI Jawa Tengah, Yuda Primasetya, mengatakan jarangnya foto Jokowi-Ma'ruf dalam baliho-baliho caleg PSI di Jawa Tengah merupakan bagian dari strategi.
"Jadi memang itu bagian dari strategi kita tapi tidak terus dikatakan bukan tidak mendukung Pak Jokowi," kata Yuda.
Foto Jokowi-Ma'ruf, kata Yuda, dipasang di bus roadshow yang dimiliki PSI. Tujuannya adalah untuk blusukan kampanye ke daerah-daerah secara door to door.
Di Bandung, Jawa Barat juga demikian. Ada beberapa alat peraga kampanye (APK) caleg PSI yang tak memasang foto maupun tulisan Jokowi-Ma'aruf. Ketua DPW PSI Jawa Barat, Iwan Koswara, mengatakan hal itu terjadi karena ada beberapa APK berasal dari donatur yang tak ingin menampilkan foto maupun logo Jokowi-Ma’ruf.
ADVERTISEMENT
“Itu kembali lagi ke kebijakan masing-masing (Caleg). Adakala spanduk dan baliho dibuatkan orang lain yang tidak mau ada dari presidennya. Ada juga yang siap memasang presidennya,” kata Iwan kepada kumparan.
Yang terpenting bagi Iwan, semua caleg dari PSI, khusunya di Jabar, berkomitmen melambungkan elektabilitas dan memenangkan Jokowi-Ma’ruf dalam kontestasi pilpres 2019.
Sementara itu, Ketua DPW PSI Provinsi Bali (DPW PSI), I Nengah Yasa Susanto berkomitmen untuk tidak mencantumkan foto capres-cawapres Jokowi-Maruf di setiap baliho caleg PSI dapil Pulau Dewata.
Menurut dia, hal itu sesuai amanat PKPU nomor 23 tahun 2018 Tentang Kampanye. Dalam aturan itu, kata Yasa, hanya partai pengusung yang diperkenankan memuat foto capres cawapres. Posisi PSI bukan partai pengusung tapi sebagai partai pendukung.
"Karena kami bukan partai pengusung. Bahkan nama kami, logo kami enggak dicantumkan official KPU karena kami hanya pendukung dan belum punya kursi, yang mengusungkan itu kan punya kursi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Untuk di Surabaya, Ketua DPW PSI Jatim Shobikin mengatakan, pihaknya telah memasang banyak baliho partainya bersama paslon nomor urut 01. Shobikin juga menampik tuduhan PDIP soal PSI berkhianat kepada Jokowi.
"Tidak benar (tuduhan itu), banyak (baliho) yang ada (foto) Jokowi Ma'ruf dari pada yang tidak ada," kata Shobikin.