Tak Ada Gagang Pintu di Kamar Kamp Vokasi Hotan, Xinjiang

3 Maret 2019 20:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hotan Vocational Kamp Learning Center. Foto: Marcia Audita/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hotan Vocational Kamp Learning Center. Foto: Marcia Audita/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekilas tak ada yang menonjol dari kamp pelatihan vokasi dan deradikalisasi Hotan, Xinjiang, China. Kamar-kamar tidur yang menampung ratusan murid tersusun rapi dalam sekat-sekat di setiap ruang.
ADVERTISEMENT
Ruang kamar terletak di lantai dua. Fasilitasnya pun sama seperti tiga kamp vokasi di Xinjiang lainnya: Atush, Kashgar dan Shule.
Gagang pintu kamar tidur kamp Hotan. Foto: Marcia Audita/kumparan
Namun, jika diperhatikan seksama pada bagian pintu kamar, kumparan yang mengunjungi Xinjiang dikejutkan dengan gagang pintu yang hanya terletak di sisi depan. Sementara di sisi dalam tak ada handling yang bisa membuat pintu itu terbuka.
Suasana di kamar tidur kamp Hotan. Foto: Marcia Audita/kumparan
kumparan bersama wartawan lainnya lalu mencoba untuk masuk ke kamar dalam keadaan pintu tertutup. Betul saja, saat di dalam, kami tak bisa keluar mendorong pintu. Terkunci otomatis.
Suasana di kamar tidur kamp Hotan. Foto: Marcia Audita/kumparan
Wartawan di sisi luar lalu membuka pintu dengan handle. Pintu itu langsung terbuka. Berarti, kamar hanya bisa dibuka dari luar dengan batuan staf.
Kepala Sekolah Hotan Vocational Learning Center, Memeti. Foto: Marcia Audita/kumparan
Bagaimana jika keadaan darurat?
ADVERTISEMENT
Pantauan kami, di sisi tembok kiri dekat pintu, ada dua tombol bertuliskan ‘call’ dan ‘alarm’ lengkap dengan lubang speaker. Kami mengira murid-murid yang tengah membutuhkan bantuan bisa menggunakan fasilitas itu jika sedang jam tidur, di atas pukul 23.00 malam waktu setempat.
Saat dikonfirmasi ke Kepala Sekolah Hotan Vocational Learning Center, Memeti, raut wajahnya cukup kaget dengan pertanyaan demikian. Namun, Memeti memastikan tak ada pengurungan bagi murid-murid yang kebanyakan beretnis Muslim Uighur itu. Seluruh fasilitas yang digunakan semata-mata hanya untuk kepentingan keamanan.
Suasana di kamar tidur kamp Hotan. Foto: Marcia Audita/kumparan
“Tak ada yang dikunci. Mereka bisa keluar. Ini adalah gedung sekolah, ini bukan penjara,” ujar Memeti kepada rombongan jurnalis Indonesia-Malaysia yang tengah berkunjung, Kamis (27/2) lalu.
ADVERTISEMENT
“Jika darurat, murid-murid bisa memakai tombol itu untuk memanggil staf,” tambahnya.
Kamp pelatihan vokasi ini dihuni oleh mereka yang dianggap terpapar radikalisasi dan ekstremisme agama. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun lalu mengabarkan sekitar sejuta Muslim Uighur ditahan di kamp ini, memicu protes dari umat Islam di banyak negara.
Hotan Vocational Kamp Learning Center. Foto: Marcia Audita/kumparan
China berdalih, kamp ini berfungsi untuk ‘membersihkan’ mereka yang terpapar radikalisme. Kurikulum China pun diterapkan, seperti bahasa China dan aturan perundang-undangan hingga ideologi komunis. Namun protes menyeruak setelah PBB dan lembaga HAM menyebut China membatasi praktik agama Islam dan mencuci otak penghuni dengan komunisme.