Tak Ada Penyekatan, Ketua Komisi V Minta Pemudik Punya Kesadaran Tinggi

18 April 2022 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Komisi V DPR RI Fraksi PDIP Lasarus mendorong masyarakat memiliki kesadaran tinggi yaitu tidak mudik dalam keadaan sakit untuk mencegah penularan COVID-19. Ia juga meminta warga yang hendak mudik untuk segera disuntik vaksin COVID-19 termasuk booster.
ADVERTISEMENT
Meskipun tidak ada penyekatan dan pengawasan khusus, namun booster vaksin COVID-19 tetap menjadi syarat mudik.
"Karena tidak ada penyekatan untuk memastikan pemudik aman dari COVID-19, maka diperlukan kesadaran yang tinggi. Para pemudik untuk kiranya memastikan diri sehat dan tidak sedang terinfeksi virus COVID-19," kata Lasarus saat dihubungi, Senin (18/4).
Lasarus menambahkan, pemudik juga diminta kesadaran melakukan tes COVID-19 dan memastikan hasil tes negatif sebelum melakukan perjalanan. Hal itu bertujuan agar tidak menularkan virus corona kepada keluarga saat mudik.
Ia menegaskan, mudik tanpa persiapan dan tidak memastikan diri bebas dari virus corona akan membuat penyebaran COVID-19 terus berlanjut.
"Ini penting sebagai upaya bersama untuk memutus mata rantai sebaran COVID-19, dan lebih utama lagi untuk untuk menjamin keluarga yang akan dikunjungi tidak tertular COVID-19," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari segi mobilitas, Lasarus meminta pemerintah melalui Kemenhub terus mengawasi faktor keselamatan pemudik dengan tepat. Ia meminta petugas tegas dalam mendisiplinkan prokes pemudik.
Ia juga berpesan kepada pemudik yang tak menggunakan transportasi umum agar menyiapkan kendaraan pribadinya dengan baik.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus di Gedung DPR, Jakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
"Pemerintah tentu harus mengawasi secara ketat faktor keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi penumpang moda transportasi umum, baik darat, laut maupun udara. Tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan," pesannya.
"Kedua, bagi pemudik yang menggunakan kendaran pribadi baik motor maupun mobil untuk mempersiapkan kendaran dan fisik sebaik mungkin. Utamanya yang menempuh perjalanan jauh," tutup dia.
Lasarus sempat mempertanyakan mengapa tak ada pengawasan vaksin booster yang menjadi syarat mudik. Menurut dia, memastikan masyarakat patuh terhadap aturan tersebut tanpa pengawasan tentu merupakan tantangan bagi pemerintah.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut, jubir Kemenhub Adita Irawati mengatakan penyekatan dan pengawasan vaksin booster justru berpotensi menimbulkan penumpukan dan kemacetan saat mudik.
Polisi dan petugas Dishub memeriksa dokumen syarat melakukan perjalanan pengemudi di Pintu Tol Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (22/7/2021). Foto: Mohammad Ayudha/Antara Foto
Pihaknya berharap pengguna kendaraan pribadi mobil maupun motor memiliki kesadaran tinggi untuk memenuhi vaksinasi booster atau swab antigen sebelum mudik.
"Ketika bicara kendaraan pribadi, nantinya akan lebih banyak kita mengimbau masyarakat untuk terus memenuhi syaratnya dan posko-posko yang akan ada bukanlah posko penyekatan. Tidak ada posko penyekatan, yang ada posko pelayanan bagi yang membutuhkan," kata Adita dalam diskusi persiapan mudik Lebaran di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (7/4).