Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tak Ada Tanda Pembunuhan pada Mahasiswi Sulut yang Meninggal di Kanada
11 Januari 2022 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Mahasiswi asal Sulawesi Utara yang ditemukan meninggal di Kanada , Grace Karundeng , telah dilakukan autopsi. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap mendiang Grace.
ADVERTISEMENT
Kabar ini disampaikan oleh Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha.
“Proses penyelidikan masih dilakukan, autopsi juga. Hasil autopsi nanti akan disampaikan langsung pihak koroner kepada keluarga. Tidak ada tanda-tanda kriminal atau pembunuhan di hasil autopsi almarhumah,” ungkap Judha kepada kumparan, Selasa (11/1).
Penyebab kematian Grace tidak diungkapkan oleh Judha atas dasar privasi keluarga. Namun yang pasti, ia menekankan, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah Grace.
Berdasarkan informasi dari media partner kumparan, Manado Bacirita, Grace Karundeng merupakan mahasiswi di Humber College, Toronto, Ontario, Kanada.
Informasi mengenai kematian Grace diterima oleh KJRI Toronto dan KBRI Ottawa pada Sabtu (8/1) lalu. Menurut Duta Besar RI untuk Kanada, Daniel Tumpal Simanjuntak, Grace diduga meninggal dunia pada Jumat (7/1).
ADVERTISEMENT
Setelah proses autopsi selesai, jenazah mahasiswi ini akan disemayamkan di funeral home. Baru setelahnya, jenazah akan dibawa pulang ke Indonesia atas permintaan keluarga.
Orang tua Grace berdomisili di Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Kabar meninggalnya Grace pertama dilaporkan oleh pengguna Facebook bernama Ellen Mamudi. Dia menyebut, polisi menemukan Grace dalam keadaan meninggal dunia di sebuah basement, Richmond Hill, Ontario.