Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tak Boleh Menertawakan Orang yang Kentut
14 Februari 2017 6:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Siapa tak pernah kentut? Kalau kamu tidak pernah kentut, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Karena kentut ini merupakan salah satu ciri orang sehat.
ADVERTISEMENT
Buat kamu yang suka kentut jangan malu atau minder. Kentut ini merupakan bagian dari proses pencernaan. Gas hidrogen sulfida yang terkumpul dari berbagai makanan dan udara yang tertelan, terakumulasi menjadi kentut yang keluar lewat lubang anus.
Dihimpun dari berbagai sumber, setidaknya 14 kali orang kentut dalam sehari. Pastinya kentut ini berbau, bahkan sampai menusuk hidung. Kentut bisa keras dan bisa juga tak bersuara. Ini semua bergantung pada kecepatan gas, atau kamu menahannya atau tidak.
Soal urusan kentut yang keras, kerap kali banyak orang menertawakan. Dan ini yang kita bahas. Dalam agama Islam, tidak boleh menertawakan orang yang kentut.
"Seperti tertulis dalam hadist," kata Ketua Komisi Dakwah MUI Kiai Cholil Nafis yang dimintai tanggapan, Senin (13/2).
ADVERTISEMENT
Seperti tertuang dalam hadist sahih, bahwa tidak boleh menertawakan orang yang kentut. Nabi Muhammad pernah menasihati sahabat yang menertawakan orang kentut.
“Mengapa kalian mentertawakan kentut yang kalian juga biasa mengalaminya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi ini menjadi peringatan bagi manusia dan kaum muslim khususnya. Bahwa tidak sepantasnya bagi manusia untuk mencela orang lain dengan sesuatu yang juga biasa dialaminya.
Tapi bisa juga agar menghindari dari ditertawakan, bagi yang akan kentut ada baiknya mencari tempat yang sepi jikalau masih bisa ditahan. Toilet menjadi pilihan, atau ke tempat lain yang dinilai tidak akan mengganggu orang lain.