Tak Cuma Walk Out, Delegasi Banyak Negara Juga Cemooh Netanyahu di Sidang PBB

28 September 2024 8:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Delegasi walk out saat Netanyahu hendak pidato di Majelis Umum PBB di New York, Jumat (27/9/2024) waktu setempat. Foto: Dok. PBB
zoom-in-whitePerbesar
Delegasi walk out saat Netanyahu hendak pidato di Majelis Umum PBB di New York, Jumat (27/9/2024) waktu setempat. Foto: Dok. PBB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Delegasi banyak negara melakukan walk out begitu nama PM Benjamin Netanyahu dipanggil untuk maju ke mimbar untuk berpidato.
ADVERTISEMENT
Aksi walk out sebagai tanda protes atas kebrutalan Israel ini terjadi dalam Sidang Umum ke-79 PBB di New York, Jumat (27/9) waktu setempat atau Sabtu WIB.
Dalam sidang yang disiarkan PBB itu terlihat satu per satu diplomat berdiri dari kursinya dan meninggalkan ruangan. Delegasi yang walk out antara lain dari Indonesia, Arab Saudi, Iran, Turki, dan Kuwait.
Pemimpin sidang PBB mengetukkan palu meminta hadirin tertib, Jumat 27/9/2024. Foto: Dok. PBB
Tak cuma walk out, delegasi banyak negara itu juga mempermalukan Netanyahu dengan menyorakinya bernada cemoohan. Teriakan “Huuuu….” terdengar keras dan cukup lama.
Tak mau kalah dengan cemoohan delegasi anti-Israel, pendukung Netanyahu mengimbanginya dengan bertepuk tangan.
Campuran teriakan cemoohan, aksi walk out, dan tepuk tangan membuat ruang sidang bergemuruh.
Hal ini membuat pemimpin sidang Majelis Umum PBB, Philémon Yang, mengetukkan palunya berkali-kali meminta audiens tenang. “Tolong tertib, tolong tertib,” ujarnya.
Indonesia bersama banyak negara melakukan walk out saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Amerika Serikat pada (27/9/2024). Foto: Twitter @kemlu_ri
Tapi teriakan cemoohan dan tepuk tangan masih saja terdengar bersahutan. Lagi-lagi pemimpin sidang Philémon Yang mengetukkan palunya sembari meminta hadirin tenang.
ADVERTISEMENT
"Bapak Ibu sekalian, tolong tertib, tolong tertib.”
Lebih dari satu menit ruang sidang bergemuruh oleh ejekan sekaligus tepuk tangan terhadap pemimpin negara Zionis yang mencaplok dan melakukan genosida pada Palestina itu — dan terbaru menyerang Lebanon.
Setelah delegasi yang memprotes Israel keluar, Netanyahu baru memulai pidato. Ruang sidang tampak melompong, hanya diisi delegasi negara yang pro-Israel.
Delegasi Indonesia ini turut walk out saat PM Netanyahu pidato di sidang Majelis Umum PBB di New York, 27 September 2024. Foto: Kemlu RI
Ini adalah Sidang Umum PBB pertama sejak perang di Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023.

Seruan Hamas

Sementara itu, sebelumnya, pejabat senior Hamas — partai Palestina yang berkuasa di Gaza — menyerukan agar para diplomat di PBB walk out saat giliran Netanyahu pidato.
"Walk out adalah hal yang paling tidak dapat dilakukan untuk menyatakan penolakan dan kutukan atas genosida yang sedang berlangsung di Gaza," kata Izzat al-Rishq dikutip dari Guardian.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 42 ribu lebih orang di Gaza tewas akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober 2023. Israel juga memperluas perang dengan menyerang Lebanon sejak 23 September 2024, menyebabkan lebih 700 orang tewas.
Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock

Pidato Netanyahu

AFP melaporkan, meskipun ada gelombang aksi walk out, PM Israel memulai pidatonya dengan mengatakan: “Saya tidak bermaksud datang ke sini tahun ini. Negara saya sedang berperang, berjuang untuk hidupnya."
“Namun setelah saya mendengar kebohongan dan fitnah yang ditujukan kepada negara saya oleh banyak pembicara di podium ini, saya memutuskan untuk datang ke sini dan meluruskan keadaan.”
Terdengar sorak sorai dari delegasi yang tersisa saat itu.
Netanyahu juga terlihat marah sepanjang pidatonya. Bahkan dia hampir berteriak dari mimbar saat dia mengecam PBB karena mengeluarkan resolusi terhadap Israel dan menuduh PBB menerapkan standar ganda.
Kepala Jaksa Penuntut International Criminal Court Karim Ahmad Khan. Foto: Haidar HAMDANI / AFP
Kritik muncul atas diizinkannya Netanyahu berpidato di PBB menyusul upaya jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC), Karim Ahmad Khan, mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu atas tuduhan "kejahatan perang."
ADVERTISEMENT