Tak Habis Serangan Israel ke Gaza: Tewaskan Warga Antre Makanan hingga Jurnalis

9 April 2025 6:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina memeriksa lokasi yang terkena serangan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (7/4/2025). Foto: Abdel Kareem Hana/AP PHOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina memeriksa lokasi yang terkena serangan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (7/4/2025). Foto: Abdel Kareem Hana/AP PHOTO
ADVERTISEMENT
Serangan Israel terhadap wilayah Gaza, Palestina, terus berlangsung. Kondisi diperparah dengan tertutupnya akses masuk bantuan internasional ke wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kondisi Gaza saat ini disebut oleh Sekjen PBB Antonio Guterres sebagai 'ladang pembantaian'.
"Lebih dari sebulan penuh telah berlalu tanpa setetes pun bantuan ke Gaza. Tidak ada makanan. Tidak ada bahan bakar. Tidak ada obat-obatan. Tidak ada pasokan komersial. Ketika bantuan telah mengering, pintu air kengerian telah terbuka kembali," kata Guterres kepada wartawan, Selasa (8/4), dikutip dari AFP.

Rentetan serangan: Jurnalis Jadi Korban

Dalam beberapa hari terakhir ini, intensitas serangan Israel di Gaza meningkat. Serangan Israel di Gaza selatan menewaskan seorang jurnalis dan melukai sembilan warga pada hari Senin (7/4).
Dikutip dari AFP, Militer Israel melaporkan serangan itu menargetkan seorang militan yang menyamar sebagai jurnalis.
Serangan udara Israel itu menghantam sebuah tenda yang digunakan oleh jurnalis di kota Khan Yunis di Gaza selatan, menewaskan dua orang, kata juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal.
ADVERTISEMENT
Sembilan jurnalis terluka dalam serangan itu. Kantor media pemerintah Hamas mengatakan jurnalis Hilmi al-Faqaawi, yang bekerja untuk kantor berita lokal, tewas dalam serangan itu.
Pusat Perlindungan Jurnalis Palestina (PJPC) juga mengutuk serangan tersebut. "Penargetan yang disengaja terhadap jurnalis merupakan kejahatan perang," kata PJPC.

19 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Warga Palestina memeriksa lokasi yang terkena serangan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Senin (7/4/2025). Foto: Abdel Kareem Hana/AP PHOTO
Serangan semalaman yang dilakukan Zionis menewaskan 19 orang termasuk anak-anak di Gaza. Jubir pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menyebut serangan itu merupakan bagian operasi militer Israel terhadap Hamas.
“Sebanyak 19 warga sipil termasuk anak telah menjadi martir dan puluhan lainnya menderita luka pada serangan teranyar Israel,” kata Bassal seperti dikutip dari AFP.
Bassal menambahkan serangan Israel sepanjang Senin malam (7/4) sampai Selasa subuh (8/4) berlangsung di berbagai kota yaitu Deir el-Balah, Gaza City dan Beit Lahia.
ADVERTISEMENT

Warga Antre Makanan Pun Turut Diserang

Serangan Israel juga nyaris menghantam dapur umum yang menyediakan makanan untuk warga Gaza korban perang, Senin (7/4). Otoritas medis di Gaza menyebut enam orang tewas akibat serangan itu.
Ketika serangan diluncurkan warga Gaza sedang mengantre mendapat makanan. Dapur itu menyediakan kebutuhan makanan secara suka rela selama perang berlangsung.
Laporan otoritas medis Gaza lokasi serangan Israel berada di sebelah selatan kota Khan Younis. Beberapa video yang tersebar di dunia maya memperlihatkan sejumlah warga membawa jenazah korban.
Warga Palestina berkumpul di sekitar mayat saat mereka berkabung untuk para petugas medis, yang diserang Israel saat melakukan misi penyelamatan, setelah mayat mereka ditemukan di rumah sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza, Senin (31/3/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Di samping korban jiwa, serangan Israel melukai 10 warga Gaza lainnya. Seorang warga, Samah Abu Jamie, mengatakan serangan Israel menewaskan sepupunya yang sedang menunggu makanan. Putri Samah dilaporkan terluka.
ADVERTISEMENT
“Mereka pergi untuk mengambil makanan. Saya beri tahu anak saya agar jangan ke sana. Mereka masih anak-anak dan cuma membawa tempat makan, apakah tempat makan adalah senjata?” ujar Samah seperti dikutip dari Associated Press.

Trump: Perang Gaza Tak Akan Berhenti dalam Waktu Dekat

Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjabat tangan selama pertemuan di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2025. Foto: REUTERS/Kevin Mohatt
Akhir perang Gaza dibahas Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu yang bertemu di Washington, Senin (7/4). Penghentian perang Gaza adalah janji kampanye Trump. Oleh sebab itu, dirinya berharap hal itu terwujud dalam waktu dekat.
“Saya ingin perang berhenti, dan saya pikir perang akan berhenti pada suatu titik, yang tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” ucap Trump setelah bertemu Netanyahu di Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Kondisi Gaza kembali memanas setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas berakhir pada Maret lalu. Laporan PBB dan sejumlah lembaga internasional setiap harinya serangan Israel menewaskan para warga sipil.
Adapun Netanyahu seusai bertemu Trump menekankan upaya mereka membebaskan warga Israel yang masih disandera Hamas terus dilakukan. Sebelumnya, Israel menyebut perang akan usai bila seluruh sandera bebas dan Hamas kalah.
“Kami berkomitmen untuk membebaskan semua sandera, namun juga menghilangkan tirani Hamas di Gaza dan memungkinkan rakyat Gaza untuk bebas menentukan pilihan ke mana pun mereka mau,” ucap Netanyahu.