Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tak Hanya Infrastruktur, Tingkat Pendidikan di Papua juga Diperhatikan
28 Desember 2017 16:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Membangun sumber daya manusia di Papua dianggap sebagian pihak sebagai akar dari permasalahan yang terjadi di pulau paling timur Indonesia itu. Di tengah tengah alamnya yang kaya raya, tingkat ekonomi masyarakatnya disebut masih jauh dari kata sejahtera.
ADVERTISEMENT
Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan Keamanan dan HAM strategis Kantor Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani mengatakan, pemerintah saat ini sedang serius melakukan pembangunan sumber daya manusia di Papua, dengan tujuan untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi yang diselenggarakan Asean Study Centre Universitas Indonesia bertajuk 'Papua dalam Sorotan: Pendekatan Holistik untuk Papua' di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (28/12).
"Presiden sebetulnya membangun pendidikan, mungkin sedikit yang diketahui publik ada 500 anak-anak Papua yang lulusan SMP dan SMA, ada pertukaran kuliah di tempat terbaik, seperti di Universitas Gajah Mada, ada pendidikan yang lebih baik," terang Jaleswari.
Jaleswari menambahkan, selain disekolahkan di universitas negeri ternama, mereka juga diberi beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
"Jadi tiap tahunnya program ini terjadi. Terus banyak juga yang kuliah di luar negeri. Pemerintah itu selalu ada kuota untuk papua untuk pendidikannya," imbuh Jaleswari
ADVERTISEMENT
Jaleswari menegaskan bahwa saat ini sudah terjadi peningkatanpembangunan sumber daya manusia di Papua. Sehingga dirinya menyayangkan sejumlah pihak yang mengkritik Presiden Jokowi karena dianggap hanya melakukan perbaikan di segi infrastruktur.
"Saya rasa kita punya ukuran objektif, IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Soal pendidikan, ada indikatornya naik atau turun. (Ada yang mengkritik) ah, Jokowi pembangunannya hanya infrastruktur saja, tetapi kan enggak begitu. Dalam penilaian yang objektif ukurannya ada kenaikan, kita punya indikator objektif untuk mengukur itu," tutup Jaleswari.