Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tak Hanya Paspor, Nusuk Jadi Dokumen Jemaah Haji yang Tak Boleh Ketinggalan
9 Mei 2025 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Paspor menjadi salah satu dokumen yang harus disiapkan sebelum berangkat haji ke Tanah Suci. Tapi, ada dokumen yang tak kalah penting yang harus digenggam jemaah haji 2025, yaitu kartu nusuk.
ADVERTISEMENT
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis Hanafi, menegaskan nusuk menjadi dokumen penting dalam pelaksanaan haji.
“Nusuk ini seperti nyawa kedua jemaah. Bahkan, dalam konteks operasional ibadah haji, lebih penting daripada paspor,” ujar Muchlis melalui keterangan tertulis, dikutip pada Jumat (9/5).
Tanpa membawa kartu nusuk, seorang jemaah tidak akan diizinkan masuk ke wilayah Makkah, apalagi mengikuti rangkaian puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Layanan lain selama di Tanah Suci juga terintegrasi dengan kartu ini.
Kartu nusuk adalah identitas digital resmi dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sejak 2024. Bentuknya berbahan PVC berukuran panjang, dengan dominasi warna putih-cokelat, berisi foto jemaah, kode QR, dan nomor visa. Fungsi utamanya adalah verifikasi jemaah resmi untuk mencegah masuknya jemaah ilegal.
ADVERTISEMENT
Setibanya di hotel, kartu nusuk akan dibagikan maksimal dalam waktu 1x24 jam oleh syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji. Proses distribusi disertai pemotretan sebagai bukti serah terima.
Karena pentingnya dokumen ini, Muchlis menekankan agar kartu nusuk selalu dikalungkan oleh jemaah ke mana saja mereka pergi. Ini tidak hanya memudahkan identifikasi jika tersesat, tetapi juga menyelamatkan mereka dari potensi penolakan di berbagai titik layanan.
Jika hilang, proses penggantian tidak mudah dan membutuhkan pelaporan ke petugas hotel, kloter, hingga koordinasi ulang dengan pihak syarikah. Bahkan, jemaah bisa tertahan dalam perjalanan ke Armuzna jika tidak memiliki kartu ini.
“Saya minta petugas terus edukasi jemaah. Ini bukan sekadar kartu, tapi tiket utama untuk seluruh proses ibadah haji. Karena nusuk ini lebih lengkap dari paspor,” tegas Muchlis.
ADVERTISEMENT