Tak Hiraukan China, AS Akan Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan dengan Taiwan

13 Agustus 2022 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Gedung Putih untuk Urusan Asia-Pasifik sekaligus penasihat pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Kurt Campbell. Foto: KAZUHIRO NOGI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Gedung Putih untuk Urusan Asia-Pasifik sekaligus penasihat pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Kurt Campbell. Foto: KAZUHIRO NOGI / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat (AS) pada Jumat (12/8) mengumumkan akan meningkatkan kerja sama perdagangannya dengan Taiwan melalui jalur udara dan laut di sekitar Selat Taiwan.
ADVERTISEMENT
Informasi tersebut disampaikan oleh Koordinator Gedung Putih untuk Urusan Asia-Pasifik sekaligus penasihat pemerintahan Presiden AS Joe Biden, Kurt Campbell.
“Rencana perdagangan baru akan diluncurkan dalam beberapa hari, sementara pasukan AS akan transit di Selat Taiwan dalam beberapa minggu ke depan,” kata Campbell, seperti dikutip dari AFP.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi menghadiri pertemuan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen di kantor kepresidenan di Taipei, Taiwan, Rabu (3/8/2022). Foto: Kantor Kepresidenan Taiwan/Handout via Reuters
Tindakan AS ini menyusul respons agresif China terhadap kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei pada awal pekan lalu. Sejak itu, Beijing telah meluncurkan rangkaian latihan militer udara dan perairan di sekitar Taiwan.
“Beijing menggunakan dalih untuk meluncurkan kampanye tekanan intensif terhadap Taiwan untuk mencoba mengubah status quo, membahayakan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di wilayah yang lebih luas,” ujarnya, mengacu pada latihan militer China.
ADVERTISEMENT
Pelosi tetap mengunjungi Taipei di tengah ancaman dan peringatan keras dari Beijing. Sementara Campbell mengatakan kunjungan Pelosi konsisten dengan kebijakan Washington dan menilai respons Beijing yang berlebihan akan hal itu.
“China telah bereaksi berlebihan dan tindakannya terus menjadi provokatif, tidak stabil, dan belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkapnya.
Pasukan Roket di bawah Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) melakukan uji coba rudal konvensional ke perairan lepas pantai timur Taiwan, dari lokasi yang dirahasiakan dalam selebaran ini yang dirilis pada 4 Agustus 2022. Foto: Komando Teater Timur/Handout via REUTERS
Menanggapi latihan militer China, AS kembali menegaskan keterlibatannya di kawasan tersebut dan menerapkan kebijakan ambiguitas strategisnya. Artinya, AS secara diplomatis mengakui China sekaligus mendukung pemerintahan Taiwan.
Campbell mengatakan, Washington akan terus memperdalam hubungannya Taiwan, termasuk dengan terus memajukan hubungan di bidang ekonomi dan perdagangan.
“Misalnya, kami sedang mengembangkan roadmap yang ambisius untuk negosiasi perdagangan yang akan kami umumkan dalam beberapa hari mendatang,” papar dia.
ADVERTISEMENT
Mewakili AS, Campbell mengatakan akan memanfaatkan haknya untuk menggunakan ruang udara dan laut internasional antara Taiwan dan China.
Latihan militer tentara Taiwan Foto: REUTERS/Tyrone Siu
“Pasukan AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana hukum internasional mengizinkan, konsisten dengan komitmen lama kami terhadap kebebasan navigasi,” kata Campbell.
“Itu termasuk melakukan transit udara dan maritim standar melalui Selat Taiwan dalam beberapa minggu ke depan,” ungkapnya.
Meski demikian, Campbell tidak mengkonfirmasi jenis pengerahan apa yang akan dilakukan dan kapan pengerahan itu dikerahkan untuk mendukung manuver Washington.
Inisiatif AS didukung penuh oleh Taipei. Dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Taiwan berterima kasih kepada Washington atas tindakan nyata AS dalam menjaga keamanan dan perdamaian di sekitar Selat Taiwan.
“Intimidasi militer dan ekonomi China yang tidak beralasan telah semakin memperkuat persatuan dan ketahanan kubu demokrasi global,” kata Kemlu Taiwan, pada Sabtu (13/8).
ADVERTISEMENT