Tak Mau Peristiwa Adzra Nabila Terulang, IPB Sesuaikan KBM dengan Kondisi Cuaca

16 Oktober 2022 22:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kampus Intitut Pertanian Bogor. Foto: Instagram / @ipbofficial
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kampus Intitut Pertanian Bogor. Foto: Instagram / @ipbofficial
ADVERTISEMENT
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Arif Satria mengungkapkan, pihaknya akan menerapkan kebijakan baru terkait kegiatan belajar mengajar (KBM) di kampus yang ia pimpin. Kebijakan baru ini tak lepas dari peristiwa nahas yang menimpa mahasiswinya, Adzra Nabila.
ADVERTISEMENT
Adzra hanyut terseret banjir di Bogor saat pulang dari kampus pada Rabu (12/10). Jasadnya ditemukan hari ini di Banjir Kanal Barat, Jakarta Barat.
Arif dalam keterangan tertulisnya mengatakan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang masih berlangsung, kampusnya akan menetapkan dua kebijakan dalam KBM.
Pertama metode pembelajaran akan dibuat fleksibel saat cuaca buruk. IPB akan terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG untuk menentukan proses KBM yang akan diterapkan.
"Bagi kami keselamatan adalah nomor satu,” ujar Prof Arif dikutip Minggu (16/10).
Kedua, IPB akan melakukan arborikultur untuk pemeriksaan kesehatan pohon-pohon di lingkungan kampus. Ini adalah teknik untuk diagnosis pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria. Foto: Muhammad Fadli Rizal/kumparan
Peranan arboris atau “dokter pohon” melalui aplikasi teknik arborikultur dalam pemeriksaan kesehatan dan perawatan individu pohon harus terus ditingkatkan dan dijadikan profesi untuk mendukung pengelolaan ruang terbuka hijau. Pengelolaan tersebut membutuhkan pengetahuan dan teknik mutakhir sebagai alat bantu diagnosis seperti teknologi sonic tomography, drilling resistance, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
"Agar pohon atau pepohonan yang mereka kelola tetap sehat dan tidak mudah tumbang," tulis keterangan tersebut.
Infografik Mahasiswi IPB Terseret Banjir. Foto: kumparan
IPB juga telah menggelar pelatihan “Teknik Pemeriksaan Pohon di Lanskap Kota” yang juga dikaitkan dengan peroleh PKB (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) bagi para insinyur professional BKTHUT.
Hal ini dilakukan oleh Klaster Riset Arborikultur IPB bekerja sama dengan PII-BKTHUT dan didukung oleh MArI dan KLHK untuk meningkatkan jumlah tenaga arboris profesional.