Tak Pamit Ikut Aksi 22 Mei, Remaja Harun Pulang dalam Kondisi Tewas

24 Mei 2019 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah harun tiba di rumah orangtuanya di Duri Kepa, Kebon Jeruk. Foto: Andesta Herli wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah harun tiba di rumah orangtuanya di Duri Kepa, Kebon Jeruk. Foto: Andesta Herli wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Tangis keluarga pecah menyambut jenazah Harun (15), yang digotong di keranda jenazah saat tiba sekitar pukul 13.45 WIB, Jumat (24/5), di kediamannya, RT09/RW10, Duri Kepa, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Keluarga kaget karena Harun turut menjadi korban kerusuhan di Slipi pada Rabu (22/5). Padahal, remaja yang masih duduk di bangku SMP itu tidak pernah pamit ikut aksi.
"Enggak tahu orang rumah dia ke sana (aksi). Dia anaknya jarang pamit, dia diajak teman-temannya itu keluar, hari kapan ya Rabu malam," ucap sepupu, Rahmat (24) kepada kumparan.
Rahmat menjelaskan, Harun masih kelas 2 SMP. Keluarga baru tahu Harun menjadi korban meninggal kerusuhan 22 Mei setelah dikirimi foto dari grup teman ayahnya. Keluarga dan warga kemudian mengecek ke rumah sakit terdekat, RS Dharmais.
"Ternyata di Dharmais enggak ada. Dicek ke rumah sakit Polri. Tadi malam saya ke sana benar, itu adek saya. Dikasih lihat foto sama orang RS di sana, kan belum ngelihat, belum boleh, harus ijin dulu. Itu adek saya, dia dioper dari Dharmais," paparnya.
Sejumlah massa menyerang ke arah petugas kepolisian saat terjadi bentrokan Aksi 22 Mei di kawasan Slipi Jaya, Jakarta, Rabu (22/5). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Rahmat belum mengetahui penyebab kematian Harun. Namun beredar video remaja sedang dianiaya aparat di sebuah lapangan dan diberi keterangan korban adalah Harun. Saat ditunjukkan video tersebut, Rahmat membantah.
ADVERTISEMENT
"Bukan," ucap Rahmat saat ditunjukkan video yang juga tampak wajah korban diduga Harun dianiaya.
Suasana pemakaman Harun, korban kerusuhan 22 Mei. Foto: Andesta Herli/kumparan
Rahmat mengatakan Harun punya watak keras tapi bukan berarti remaja nakal. "Dia tergantung hatinya, jarang mau dengar arahan, dia keras orangnya. Tapi dia enggak bandel orangnya. Ikut teman-temannya," ucapnya.
Jenazah Harun saat ini sedang dimakamkan di TPU Kepa Duri, Jakbar.
Suasana pemakaman Harun, korban kerusuhan 22 Mei. Foto: Andesta Herli/kumparan
Belum diketahui apakah Harun bagian dari 8 korban tewas yang sudah dirilis Pemprov DKI sebelumnya. Di daftar itu ada satu korban tak bernama berusia 14 tahun dengan sabuk OSIS mengalami luka di lengan dan dada. Diduga korban ini adalah Harun.
Berikut data korban meninggal dunia berdasarkan informasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dokter, dan keluarga korban:
ADVERTISEMENT
1. Farhan Syafero (30 tahun) warga Grogol, Kota Depok, Luka tembak di dada tembus ke belakang pada Rabu (22/5). Dievakuasi ke RS Budi Kemuliaan.
2. Adam Nurian (19 tahun), warga RW 2 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat. Luka tembak di punggung pada Rabu (22/5). Dievakuasi ke RSUD Tarakan.
3. Rizki Ramadhan alias Rama (17 tahun), warga Jalan Slipi, Kebon Sayur, Kemanggisan, Slipi. Tewas dengan dua tembakan di dada dekat tenggorokan, dan bahu kanan tembus dada belakang pda Rabu (22/5). Dievakuasi ke RSUD Tarakan.
4. Pria tanpa identitas, diduga berusia 14 tahun dengan luka di dada dan lengan kiri pada Rabu (22/5) di RS Dharmais. (Diduga Harun).
5. M. Reyhan Fajari (16 tahun). Meninggal di RSAL Mintoharjo pada Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
6. Abdul Ajiz (27 tahun). Meninggal di RS Pelni pada Rabu (2/5).
7. Bachtiar Alamsyah. Meninggal di RS Pelni pada Rabu (22/5).
8. Sandro (31 tahun). Meninggal di RSUD Tarakan pada Kamis (23/2) usai dirawat sejak Rabu (22/5).