Tak Semua Anggota DPR Tinggal di Rumah Dinas Kalibata

16 Agustus 2017 4:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Dinas DPR  (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Dinas DPR (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Usulan pembangunan apartemen untuk menggantikan rumah dinas DPR, dinilai berlebihan. Pasalnya, rumah dinas DPR yang ada saat ini dengan fasilitas wah saja, ternyata banyak yang tak ditinggali. Bagaimana kondisinya?
ADVERTISEMENT
Komplek perumahan itu sebetulnya berada di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Namun lebih dikenal dengan sebutan 'Perumahan DPR RI Kalibata', sebagaimana jika Anda mencarinya di Google Maps.
Perumahan DPR RI Kalibata (Foto: Google Maps)
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan DPR RI Kalibata (Foto: Google Maps)
Tidak semua orang bisa masuk komplek ini, karena ada pengamanan dari Pamdal DPR. Tapi jika bisa masuk dan berkeliling di dalamnnya, tampaklah dengan mudah melihat ada beberapa rumah yang kosong tak berpenghuni.
Sebagian lain rumah hanya ada beberapa kendaraan mobil yang terparkir, baik di garasi atau di halaman depan rumah. Tapi tak ada aktivitas yang terlihat.
Rumah Dinas DPR  (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Dinas DPR (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Di rumah dinas yang pintunya tertutup rapat-rapat itu, saat coba diketuk untuk memastikan apakah ada orang di dalam rumah, rupanya benar rumah itu kosong tak berpenghuni.
Lalu jika dilihat pada malam hari, rumah itu tampak gelap karena arus listrik dibiarkan dalam keadaan padam.
Rumah Dinas DPR  (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Dinas DPR (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Lantaran tak ditempati anggota dewan, tak sedikit yang akhirnya rumah yang kesemuanya berlantai dua itu, ditempati oleh Tenaga Ahli (TA), atau asisten pribadi (aspri) masing-masing dewan.
ADVERTISEMENT
Salah satu penghuni yang tinggal, mengatakan rumah terlihat sepi karena mungkin saat ini masih dalam masa reses, biasanya komplek DPR ramai karena banyak staf atau tenaga ahli anggota dewan menempati rumah dinas tersebut.
"Biasanya ramai, ada staf, TA, yang menempati rumah dinas (bukan anggota DPR). Tapi juga ada tamu-tamu yang dari daerah biasanya ya di singgahan di rumah itu," terangnya.
Kompleks Rumah Dinas DPR. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kompleks Rumah Dinas DPR. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Diketahui, salah satu sebab rumah dinas tak dihuni adalah karena banyak anggota DPR asal Jabodetabek yang memang memilih tinggal di rumah pribadi, daripada rumah dinas.
Anggota Komisi II DPR, Yandri Susanto, salah satunya. Sekretaris Fraksi PAN, itu mengaku menjadikan rumah dinas sebagai tempat singgah. Dia saban hari memilih perjalanan pulang-pergi dari rumahnya di Serang ke Senayan.
ADVERTISEMENT
"Sesekali aja (ke rumah dinas). Rumah dinas itu tidak jadi tempat utama, saya pulang pergi. Ya rumah singgah. Kalau ada rapat sampai malam saya ke situ," ucap Yandri kepada kumparan.
Hal berbeda disampaikan anggota DPR asal Fraksi Nasdem, Taufiqulhadi. Politikus asal dapil Jawa Timur IV itu, tetap menjadikan rumah dinas DPR untuk ditempati.
"Kalau saya ditempati," ucap Taufiq.
Perumahan DPR RI Kalibata (Foto: Google Maps)
zoom-in-whitePerbesar
Perumahan DPR RI Kalibata (Foto: Google Maps)
Pembahasan soal rumah dinas ini berawal dari wacana yang dilemparkan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, yang ingin agar dibangun apartemen untuk anggota DPR. Lokasinya di Taman Ria Senayan, sehingga anggota DPR tak jauh dari tempat tinggal.
Namun, usulan itu menuai beberapa penolakan. Salah satunya dari Wapres Jusuf Kalla, yang menyinggung DPR sudah punya rumah dinas di Kalibata yang memadai karena direnovasi tiap 5 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kira-kira 5 tahun lalu, itu DPR telah merehabilitasi seluruh perumahannya di Kalibata dengan biaya ratusan miliar. Jadi sebenarnya mestinya dimanfaatkan dulu rehabilitasi besar-besaran itu, masih ingat kan?" Kata JK di Kantor Wakil Presiden, Selasa (15/8).
"Ratusan miliar digunakan untuk merehabilitasi rumah-rumah di DPR sehingga jauh lebih baik dari sebelumnya, kalau itu mau ditinggalkan lagi kan kasihan. DPR yang buat perencanaan tapi hanya berapa tahun," imbuhnya.