Tak Terawat Bak Kota Mati, Medan Zoo Kena SP 1 dari KLHK
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pihak manajemen Medan Zoo menyebut kebun binatang milik Pemkot Medan itu sudah mendapat surat peringatan (SP) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). SP ini terkait dengan kondisi Medan Zoo yang dinilai memprihatinkan bak kota mati, baik dari segi bangunan maupun kondisi satwa.
ADVERTISEMENT
"Kalau pengunjung keluar itu ngomel lho, yang kita tengok kandang yang kosong, kotor, marah-marah [pengunjungnya]. Ini sudah kena SP 1 dari Kementerian [LHK], dan beruntungnya BKSDA mendukung kami," kata Manajer Medan Zoo, Pernius Harefa, kepada kumparan, Selasa (9/1).
Pernius mengaku ia sudah pusing dan capek mengelola Medan Zoo. Apalagi, kata Pernius, tak ada perhatian dari Pemkot Medan untuk membantu menyelamatkan kebun binatang seluas 30 hektare ini.
"Mungkin [kamu] lihat saya rapi, nanti siang baju ganti ada, bukan manajer lagi, saya nyangkul. Enggak ada anggaran. Kalau ada saya gelapkan [anggarannya], sudah masuk penjara saya. Kadang-kadang tergerus pendapatan saya di luar," curhatnya.
Ia mengungkapkan, saat ini Medan Zoo sedang mengalami kendala besar di pembiayaan operasional, baik untuk membeli pakan satwa hingga menggaji karyawan. Pasalnya satu-satunya pemasukan mereka adalah dari pengunjung, sedangkan jumlah pengunjung terus menurun.
ADVERTISEMENT
Tiket masuk Medan Zoo untuk weekdays Rp 15 ribu dan weekend Rp 20 ribu.
"Ya lihat ini, sudah jam setengah sebelas siang, tidak ada yang datang. Kalau weekday hanya sekitar 30 pengunjung aja," ungkap Pernius.
"Jadi kami dengar-dengar bantuan ini (pakan dari BKSDA) sampai tiga bulan, jadi Maret belum tahu. Vendor sudah utang ya, ini sudah tanda tanya masih makanan, belum gaji pegawai," jelasnya.
Gaji pegawai diketahui sudah terutang sejak Agustus 2023 lalu.