Tak Terima Ditegur saat Antre di SPBU, 2 Pria Hajar Pengemudi Ojol di Semarang

26 September 2022 8:20 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Antrean kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kuningan, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa dugaan penganiayaan terjadi di SPBU, Jalan Brigjen Sudiarto Nomor 264, Kelurahan Kalicari, Pedurungan, Semarang. Seorang pengemudi ojek online (ojol) diduga dipukuli oleh dua orang pria hingga babak belur.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/9) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, pengemudi ojol bernama Hasto Priyono tengah antre untuk membeli BBM jenis Pertalite. Di depannya, ada beberapa motor. Salah satunya yang dikemudikan kedua pelaku yang berboncengan.
Hasto saat itu mengingatkan dengan cara menegur kedua pelaku untuk memajukan motornya. Sebab, motor di depan pelaku sudah memajukan antrean sehingga kosong.
"Oleh korban di minta tolong agar maju ke depan yaitu dengan kalimat' mas tolong maju, depan sudah longgar tuh' dan salah satu pelaku yang memakai jaket hijau dengan tulisan Fila menjawab 'sabar' ," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dalam keterangannya, Senin (26/9).
Namun tak diduga, selang beberapa saat, pelaku yang memakai jaket hijau langsung turun dari motor dan menghampiri Hasto. Pelaku pun langsung memukul hasto ke arah dagu dan mukanya.
ADVERTISEMENT
Hasto pun melawan dengan cara menangkis dan membalas pukulan tersebut. Tak lama, rekan pelaku yang menggunakan jaket hitam ikut memukuli Hasto dengan menggunakan helm yang mengenai muka dan bagian tubuh lain. Hasto pun terjatuh dari motornya dan mengalami luka-luka.
Hasto telah berobat ke RS Bhayangkara karena mengalami luka lebam dan benjol di bagian wajah. Setelah selesai berobat, ia kemudian melapor ke Polsek Pedurungan terkait peristiwa tersebut. Polisi pun menindaklanjutinya
Irwan Anwar menduga penganiayaan dilakukan karena tak terima diingatkan untuk memajukan motor saat mengantre BBM.
"Tidak terima di ingatkan untuk maju saat antre BBM," kata Irwan Anwar.
Salah satu pelaku sudah berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian di hari yang sama. Namun belum bisa dimintai keterangan karena diserahkan dalam kondisi tak sadarkan diri. Pelaku belum bisa dimintai keterangan.
Pelaku yang mengeroyok sopir ojol di Semarang. Foto: Dok. Istimewa
Nasib Pria Penganiaya Ojol: Akhirnya Tewas
ADVERTISEMENT
Pelaku penganiaya seorang ojol di SPBU Kota Semarang akhirnya meninggal dunia. Ia tewas usai dikeroyok oleh driver ojek online lainnya yang tak terima rekannya dipukuli saat mengantre di SPBU.
"Memang benar meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lombantoruan, Senin (26/6).
Ia menjelaskan, korban tewas usai dikeroyok menggunakan tangan kosong. Ia juga diduga ditendangi saat sudah tidak berdaya.
"Sejauh ini dari keterangan saksi, tangan kosong, makai helm, cuma ketika dia sudah terjatuh kemungkinan diinjak atau apa," jelas dia.
Untuk itu, terdapat dua kasus dalam perkara ini. Pertama penganiayaan oleh dua orang pelaku. Dan pengeroyokan yang mengakibatkan pelaku penganiayaan tewas.
"Ada dua kejadian ojol yang pertama pelakunya 2, 1 yang meninggal itu dikeroyok oleh rekan-rekan sesama ojol juga," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, sudah ada 5 orang yang diperiksa atas kematian korban. Untuk pelaku pengeroyokan, mereka sudah diamankan di Polsek Pedurungan.
"Untuk korban yang meninggal dunia para saksi-saksi dan tersangka sudah diamankan ada sekitar 5 orang, dua orang di antaranya sebagai pelaku juga sudah diamankan di Polsek Pedurungan. Betul (pelaku) rekan ojol yang dipukuli pertama. Untuk 1 pelaku penganiayaan ojol pertama belum ditangkap," kata Donny.