Takut Dibunuh, Pengacara Tersangka Penista Agama Tinggalkan Pakistan
ADVERTISEMENT
Pengacara Asia Bibi, Saif-ul-Mulook akhirnya meninggalkan Pakistan karena nyawanya terancam. Bibi adalah tersangka penista agama yang diputus bebas oleh Mahkamah Agung.
ADVERTISEMENT
Pembebasan Bibi dari eksekusi mati, menyebabkan unjuk rasa besar pecah di beberapa kota besar di Pakistan. Massa yang marah mengancam akan membunuh hakim serta pihak-pihak pembela Bibi, termasuk Mulook.
"Skenario saat ini, sangat tidak mungkin bagi saya untuk tinggal di Pakistan," ucao Mulook seperti dikutip dari AFP, Sabtu (3/11).
"Saya ingin tetap hidup agar bisa memperjuangkan nasib Asia Bibi," sebut dia.
Unjuk rasa menentang Bibi telah berakhir pada Jumat (2/11) malam. Partai konservatif Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) sebagai pihak penggerak aksi menyebut, mereka telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah untuk mengakhiri demo besar.
Salah satu poin kesepakatan yang dicapai pemerintah dan TLP adalah pemerintah tidak akan menolak langkah banding yang akan diajukan terhadap putusan membebaskan Bibi.
ADVERTISEMENT
Terkait kesepakatan tersebut, Mulook mengaku kecewa. Sebab, kebebasan Bibi harus tertunda karena unjuk rasa dan respons pemerintah yang dinilainya lemah.
"Yang membuat saya sakit hati adalah respons pemerintah, mereka tidak bisa mengimplementasikan perintah MA," kata dia.
"Pemerintah baru ini, telah menyerah terhadap tindak kekerasan oleh kelompok ekstrem yang tak percaya dengan demokrasi dan konstitusi," sambung Mulook.
Mulook meninggalkan Pakistan pada Sabtu pagi. Ia akan pergi ke salah satu negara Eropa sampai waktu yang tak bisa ditentukan.
Dalam suatu wawancara sebelum pergi ke Eropa, Mulook mengaku sebagai tim pembela Bibi, ia adalah target empuk aksi pembunuhan .
ADVERTISEMENT