Takut Disunat, Bocah SD Nekat Naik ke Atap Rumah

13 Juli 2019 7:51 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak kabur naik ke atap rumah saat hendak disunat. Foto: Dok pribadi dr. Anik Sutari
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak kabur naik ke atap rumah saat hendak disunat. Foto: Dok pribadi dr. Anik Sutari
ADVERTISEMENT
Anik Sutari tidak menyangka unggahannya di media sosial di Facebook menjadi viral. Padahal, saat itu, ia hanya iseng mencuitkan pengalamannya setelah menjalankan tugas sebagai dokter sunat dua bocah SD di Komplek Highland Park, Kota Serang, beberapa bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Namun rupanya, pengalaman Anik menyunat bocah yang nekat memanjat atap rumah karena takut disunat malah membuat semua orang menjadi geleng-geleng kepala.
Saat itu, Minggu, sekitar tiga bulan lalu, Anik bersiap untuk memenuhi janji anak tetangganya yang meminta disunat. Selain berprofesi dokter, Anik juga menjadi kepala klinik di Desa Kaduhauk, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak.
“Kebetulan saya 'kan buka praktiknya di Kabupaten Lebak. Kalau Sabtu-Minggu, baru pulang ke Serang,” kata Anik mengawali ceritanya kepada kumparan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (12/7).
Sejumlah alat untuk praktik sunat pun sudah disiapkan dari kliniknya di Kabupaten Lebak. Sementara, di rumah tetangganya, orang tua dari dua orang bocah SD itu sudah menunggu. Hajatan pun juga telah disiapkan.
ADVERTISEMENT
“Tetangga saya 'kan sudah pesan sebelumnya, anaknya minta mau disunat. Ya, sudah, akhirnya saya bawain alatnya. Pikir saya, enggak apa-apa lah lagi libur juga di rumah,” ujarnya.
Awalnya, Anik mengira proses sunat kakak-beradik itu akan berjalan lancar seperti biasanya. Sebab, dia sudah terbiasa menghadapi berbagai keluhan dari anak-anak yang sudah ketakutan duluan hanya karena melihat jarum suntik.
Namun, dua bocah SD tetangganya itu rupanya berbeda.
Ilustrasi sunat pada orang dewasa. Foto: Shutterstock
Sang kakak memerintahkan adiknya untuk terlebih dahulu disunat. Tapi, permintaan itu langsung direspons secara sinis oleh sang adik. Dia merengek dan tidak mau mendapat giliran pertama.
“Pertama disunat kakaknya dulu. Mereka umuran kelas 2 (SD), sama kelas 5 SD, lah. Nah pas saya datang, mereka ini kayaknya sengaja mau kabur. Saya baru nyiapin alat saja udah pada ribut,” tutur Anik.
ADVERTISEMENT
Proses sunat sang kakak berjalan lancar. Bocah kelas 5 SD itu tidak menunjukkan rasa takut saat jarum suntik masuk ke bagian tubuhnya.
Saat hendak memanggil sang adik, Anik dan tamu undangan di hajatan dibuat kaget. Bocah itu ditemukan oleh salah satu tamu undangan 'nangkring' di atap rumahnya.
Rasa takut terhadap jarum suntik dan alat sunat membuat bocah kelas 2 SD tersebut nekat memanjat. Meski saat itu keluarganya mencoba merayu bocah tersebut, namun ia bersikeras tidak mau turun.
“Kayaknya dia itu nyuri kesempatan pas saya lagi nyunat kakaknya. Di luar pengawasan kita semua, tahu-tahu dia sudah kabur ke atas genteng. Pas selesai, kita cari enggak ada. Dia ternyata sudah nangkring di atas,” kata Anik.
ADVERTISEMENT
Anik bahkan harus menunggu satu jam lebih agar bocah tersebut mau disunat. Namun, semua usaha dari orang tua dan tetangganya di lokasi hajatan sia-sia. Bocah tersebut tetap tidak mau turun dari genteng.
Hingga akhirnya, orang tua bocah tersebut melaporkan tingkah anaknya kepada guru SD bocah itu. Di tangan guru SD-nya lah, ia mampu dibujuk untuk turun dan mau disunat.
“Pas saya sudah tinggalin ke rumah, ada saudaranya datang. 'Bu, ibu gurunya sudah datang. Terus anaknya sudah mau turun, dia mau disunat. Ya, sudah, tamu di rumah saya tinggal lagi akhirnya,” ujar Anik menirukan percakapannya saat itu.
Setelah lega mengetahui bocah tersebut mau turun dari atas genteng, Anik langsung berangkat menuju rumah tetangganya lagi. Setibanya di sana, Anik tidak menemui kendala. Bocah itu akhirnya mau disunat meski beberapa kali mengeluh kesakitan.
ADVERTISEMENT
“Makanya, saya posting di Facebook juga karena nyangkanya itu hal biasa aja. Eh, malah jadi viral gini. Sudah dibagiin ribuan orang, 'kan. Tapi yang penting, kemarin prosesnya lancar. Suami saya juga langsung ngecek anaknya pas sore. Tahunya, dia malah minta ngajak main ke mal,” tutur Anik tertawa.