Taliban Investigasi Klaim AS soal Tewasnya Pemimpin Al-Qaeda

4 Agustus 2022 20:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimpinan Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri berbicara dalam rekaman video yang disiarkan oleh saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar pada tanggal 05 Maret 2006. Foto: AL-JAZEERA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri berbicara dalam rekaman video yang disiarkan oleh saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Qatar pada tanggal 05 Maret 2006. Foto: AL-JAZEERA / AFP
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) mengeklaim telah menewaskan pemimpin al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, di Afghanistan. Namun, Taliban mengaku pihaknya bahkan tidak mengetahui keberadaannya di Kabul.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah dan kepemimpinan tidak mengetahui apa yang diklaim, atau jejak apa pun di sana," jelas perwakilan Taliban yang ditunjuk untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Suhail Shaheen, dikutip dari Reuters, Kamis (4/8/2022).
"Investigasi sedang berlangsung sekarang untuk mengetahui kebenaran klaim tersebut," imbuhnya.
Serangan pesawat nirawak (drone) merenggut nyawa Zawahiri pada Minggu (31/7/2022). Washington menjelaskan, gempuran itu berlangsung di Sherpur, Kabul. Tetapi, Taliban meragukan pernyataan tersebut. Pihaknya belum mengkonfirmasi keberadaan maupun kematian Zawahiri.
Taliban turut mengecam tindakan AS. Kelompok itu memperingatkan agar AS tidak mengulangi serangan serupa di tanah Afghanistan. Para pemimpin tinggi kelompok itu tengah mengadakan diskusi terkait. Mereka mempertimbangkan respons terhadap serangan drone AS.
Reaksi tersebut dapat memiliki dampak signifikan. Sebab, Taliban tengah mengincar legitimasi internasional. Pihaknya membutuhkan akses terhadap dana yang dibekukan sejak tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban Afghanistan Abdul Nafi Takor berbicara pada konferensi pers tentang seragam polisi Afghanistan yang baru di Kabul, Afghanistan. Foto: Ali Khara/REUTERS
"Jika insiden seperti itu terulang lagi dan jika wilayah Afghanistan dilanggar, maka tanggung jawab atas konsekuensi apa pun akan jatuh pada Amerika Serikat," tegas Taliban.
Zawahiri adalah seorang dokter asal Mesir. AS meyakini, dia mengerahkan al-Qaeda dalam serangan 11 September 2001.
Setelah kematian Osama bin Laden, Zawahiri mengendalikan al-Qaeda. Dia lantas menjadi salah satu orang paling dicari di dunia.
Washington menduga, Taliban menampung dan melindungi Zawahiri sejak mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021.
Artinya, Taliban melanggar Perjanjian Doha yang ditandatangani pada 29 Februari 2020. Kesepakatan itu menjamin penarikan pasukan AS dari Afghanistan, serta menyatakan sumpah Taliban untuk mencegah al-Qaeda beroperasi di wilayah kekuasaannya.
Kendati demikian, Taliban menepis segala tuduhan tersebut. Pihaknya membalikkan tudingan kepada AS. Taliban mengatakan, AS telah melanggar perjanjian itu dengan melancarkan serangan di Kabul.
ADVERTISEMENT
Zawahiri sendiri dilaporkan tewas di rumahnya di Sherpur. Salah satu lingkungan paling makmur di Kabul itu menaungi sejumlah pejabat tinggi dan komandan Taliban.