Taliban Kepung Lembah Panjshir, Pasukan Afghanistan Diminta Menyerah

1 September 2021 20:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan Taliban berpatroli di landasan pacu sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8). Foto: Stringer/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Taliban berpatroli di landasan pacu sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8). Foto: Stringer/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kelompok Taliban dilaporkan mengepung Lembah Panjshir pada Rabu (1/9/2021). Provinsi tersebut adalah wilayah satu-satunya di Afghanistan yang belum jatuh ke tangan Taliban.
ADVERTISEMENT
Sejak Taliban merebut Afghanistan, Lembah Panjshir dijadikan benteng terakhir pasukan pendukung Pemerintah Afghanistan. Mereka terdiri dari milisi lokal, eks tentara, sampai bekas pasukan khusus Afghanistan.
Infografik Lembah Panjshir Dikepung Taliban. Foto: Tim Kreatif kumparan
Kelompok bersenjata anti-Taliban dipimpin Ahmad Massoud. Pria itu adalah putra dari Ahmed Shah Massoud komandan Mujahidin yang mengusir Uni Soviet dari tanah Afghanistan.
Pasukan Taliban berpatroli di landasan pacu sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8). Foto: Stringer/REUTERS
Kini keberadaan milisi pendukung Pemerintah Afghanistan makin terpojok. Bahkan seorang pemimpin senior Taliban, Amir Khan Motaqi, menyerukan milisi di Lembah Panjshir meletakkan senjata.
"Imarah Afghanistan adalah rumah bagi semua orang Afghan," kata Motoaqi yang meminta milisi di Panjshir untuk menyerah, seperti dikutip dari Reuters.
Motaqi mengatakan, sebenarnya kelompok Taliban mencoba negosiasi dengan milisi pendukung Pemerintah Afghanistan di Panjshir. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
"Pasukan kami sudah membuat persiapan di empat sisi Lembah Panjshir, tidak ada alasan bagi kalian untuk berperang," kata Motaqi.
Motaqi juga menegaskan, milisi Panjshir tak mungkin mengalahkan Taliban. Sebab, sudah tidak ada lagi bantuan dari militer Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Akan tetapi kami masih berupaya memastikan tidak terjadinya perang. Masalah di Panjshir harus diselesaikan dengan tenang dan damai," sambung dia.