Taliban Tegaskan Tidak Ada Militan Al-Qaeda dan ISIS di Afghanistan

21 September 2021 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejuang Taliban berjalan di dalam sel kosong di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul, Afghanistan, Senin (13/9). Foto: Felipe Dana/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pejuang Taliban berjalan di dalam sel kosong di penjara Pul-e-Charkhi di Kabul, Afghanistan, Senin (13/9). Foto: Felipe Dana/AP Photo
ADVERTISEMENT
Taliban menegaskan kepada publik bahwa tidak ada kelompok militan Al Qaeda maupun ISIS yang berada di Afghanistan. Hal itu disampaikan beberapa hari setelah ISIS-K mengeklaim bertanggung jawab atas ledakan di Kota Jalalabad.
ADVERTISEMENT
Sejak mengambil alih kekuasaan Afghanistan pada pertengahan bulan lalu, komunitas internasional terus mendesak Taliban untuk memutuskan seluruh hubungan dengan Al-Qaeda.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menepis tudingan Al-Qaeda masih berada di Afghanistan. Ia pun menegaskan, tidak akan ada serangan di negara-negara lain yang datang dari Afghanistan.
“Kami tidak melihat siapa pun di Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda,” ujar Zabihullah pada konferensi pers di Ibu Kota Kabul, Selasa (21/9), dikutip dari Reuters.
“Kami berkomitmen bahwa, dari Afghanistan, tidak akan ada bahaya yang mengintai negara-negara lain,” lanjutnya.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid berbicara pada konferensi pers pertamanya, di Kabul, Afghanistan, Selasa (17/8/2021). Foto: Rahmat Gul/AP Photo
Seperti diketahui, Taliban digulingkan dari kekuasaannya pada tahun 2001 silam oleh pasukan yang dipimpin Amerika Serikat.
Misi militer AS di Afghanistan saat itu dilatarbelakangi oleh penolakan Taliban untuk menyerahkan pimpinan Al-Qaeda, salah satunya Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan mematikan 11 September 2001.
ADVERTISEMENT
Sementara ISIS-K, atau Islamic State-Khorasan, adalah jaringan dari Negara Islam Irak dan Suriah yang pertama muncul di Afghanistan tahun 2014. Mereka terus bergerak menuju utara Afghanistan dan merekrut hingga sekitar 2.000 pasukan.
Taliban saat ini harus berjibaku dengan serangan-serangan yang diklaim oleh ISIS-K.
Ilustrasi ISIS. Foto: AFP PHOTO / Ahmad Al-Rubaye
Tetapi, Zabihullah menyangkal ISIS-K benar-benar beroperasi di Afghanistan, meskipun ia mengatakan, mereka secara diam-diam meluncurkan serangan layaknya “pengecut”.
“ISIS yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Namun, bisa jadi ada orang-orang yang mungkin rakyat Afghanistan sendiri telah mengadopsi mentalitas ISIS, yang mana merupakan fenomena yang tidak kami dukung,” ujar Zabihullah.
“Pasukan keamanan Imarah Islam siap dan akan menghentikan mereka,” pungkasnya.
ISIS-K diketahui melawan pasukan-pasukan Barat dan juga Taliban, demi memperoleh kendali atas jalur penyelundupan di Afghanistan serta berupaya membangun Khilafah dunia.
ADVERTISEMENT
Mereka mengeklaim bertanggung jawab atas sejumlah ledakan bom di Afghanistan, seperti ledakan di Kota Jalalabad pada akhir pekan lalu dan bom bunuh diri di luar bandara Kabul pada akhir Agustus silam.