Taliban Tunjuk Teroris Buronan FBI Jadi Mendagri Baru Afghanistan

8 September 2021 11:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster 'Mencari Informasi' yang dikeluarkan oleh Biro Investigasi Federal AS untuk Sirajuddin Haqqani, yang merupakan penjabat menteri dalam negeri Afghanistan yang baru diangkat. Foto: FBI/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Poster 'Mencari Informasi' yang dikeluarkan oleh Biro Investigasi Federal AS untuk Sirajuddin Haqqani, yang merupakan penjabat menteri dalam negeri Afghanistan yang baru diangkat. Foto: FBI/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taliban akhirnya mengumumkan Pemerintahan baru Afghanistan pada Selasa (7/9/2021). Nama Sirajuddin Haqqani masuk ke kabinet bentukan Taliban.
ADVERTISEMENT
Haqqani ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Pria tersebut adalah sosok paling kontroversial di kabinet baru Afghanistan.
Haqqani merupakan anak pendiri jaringan Haqqani yang oleh Washington masuk pada daftar hitam terorisme, demikian dikutip dari Reuters.
Poster 'Mencari Informasi' yang dikeluarkan oleh Biro Investigasi Federal AS untuk Sirajuddin Haqqani, yang merupakan penjabat menteri dalam negeri Afghanistan yang baru diangkat. Foto: FBI/Handout via REUTERS
Oleh FBI sampai saat ini Haqqani masih dalam status buronan teroris global. Haqqani dituduh sebagai otak sejumlah serangan bunuh diri di Afghanistan. Tak hanya itu, Haqqani diduga kuat memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.
Bahkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menawarkan uang sebesar USD 10 juta atau setara Rp 142.6 miliar bagi siapa saja yang mampu memberikan informasi terkait keberadaan Haqqani.
Jejak hitam aksi terorisme yang dilakukan Haqqani termasuk serangan hotel di Kabul pada 2008. Insiden berdarah tersebut menyebabkan enam orang tewas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Haqqani diduga sempat merencanakan pembunuhan terhadap Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada 2008. Namun, upaya tersebut gagal dilakukan.