Tampang 5 Anggota PSHT di Semarang Tersangka Pengeroyok Pemuda

5 Agustus 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan 5 anggota PSHT yang jadi tersangka, Senin (5/8/2024). Dok: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan 5 anggota PSHT yang jadi tersangka, Senin (5/8/2024). Dok: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus pengeroyokan oleh sejumlah anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Kota Semarang ternyata hanya dipicu masalah sepele, yaitu kaus. Korban yang saat itu memakai kaus bergambar anjing bertuliskan "Panatik" dianggap menantang kelompok silat pelaku.
ADVERTISEMENT
Para pelaku yang ditangkap adalah Shakhih Yudi Ardinata (22 tahun) warga Purwodadi, Gravaldi Sutan (23) warga Sendangguwo Semarang, M. Rizal Sahidudin (24) warga Blora, Galih Pandu Kirana (27) warga Candisari Semarang, dan Rendi Dafid Saputra (19) warga Tuban. Korban adalah seorang pemuda berinisial YS (23).
"Saya tersinggung karena orang yang memakai baju itu di Jawa Timur sering menyinggung kelompok lain," ujar salah satu pelaku, Rendi, saat dihadirkan dalam jumpa pers, Senin (5/8).
Padahal saat korban melakukan live TikTok, tidak ada satu pun kata yang menyinggung perguruan silat pelaku. Mereka hanya tersinggung karena baju yang korban kenakan.
"Saat live, korban tidak menantang-menantang," jelasnya.
Rendi sendiri merupakan orang yang pertama kali melihat live yang dilakukan korban yang merupakan teman sekontrakan. Ia kemudian memberi tahu pelaku lainnya.
ADVERTISEMENT
"Saya teman sekontrakan korban, saya terus hubungi teman-teman," imbuh Rendi.
Sementara itu, Yudi mengaku pengeroyokan itu dilakukan setelah mereka mengikuti perkumpulan perguruan silat di Ungaran. Ketika ia datang ke tempat korban, sudah ada beberapa orang yang mengeroyok.
"Saya ke acara di Ungaran. Waktu pulang, ada kabar Pagar Nusa ajak der (tawuran). Saya khawatir Rendi di sana. Saya datang, sudah ada beberapa orang, saya nyepak (menendang) punggung. Saya tidak tahu, sekitar 10 orang," imbuh Yudi.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, mengatakan saat para pelaku datang, ada yang masih memakai seragam perguruan silat PSHT. Terkait jumlah total pelaku, masih dalam pendalaman.
"Sampai saat ini jumlahnya lima orang. Akan dilakukan pengembangan. Kami memiliki rekaman video. Saat mereka datang, ada yang masih memakai seragam silat," kata Andika.
ADVERTISEMENT