Tampilkan Video Jokowi Pakai Seragam Petugas SPBU, BEM UI Kritik BBM Naik

12 September 2022 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Irit BBM Foto: Dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Irit BBM Foto: Dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ikut mengkritik kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi. Dalam rilisnya tersebut, BEM UI mempertanyakan faktor-faktor pemerintah harus menaikkan harga BBM khususnya BBM bersubsidi.
ADVERTISEMENT
Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi yakni jenis Pertalite dan Solar. Selain itu BBM jenis Pertamax juga mengalami kenaikan pada pekan lalu (3/9).
Harga awal Pertalite sebelumnya Rp 7.650 per liter lalu setelah kenaikan harga menjadi Rp 10.000 per liter. BBM jenis Solar yang sebelumnya Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter. Sedangkan untuk Pertamax, harga sebelumnya Rp 12.500 naik menjadi Rp 14.500 per liter.
BEM UI menyebutkan, bahwa kenaikan harga BBM saat ini akan memberikan dampak besar bagi kehidupan hampir seluruh rakyat Indonesia. Beberapa faktor pemerintah menaikkan harga BBM tersebut dirangkum oleh BEM UI. Beberapa faktor tersebut ialah harga BBM adalah upaya pemulihan kembali ekonomi pasca pandemi COVID-19, adanya invasi Rusia-Ukraina, serta konsumsi BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
BEM UI mengunggah video berjudul 'BBM Naik Bikin Rakyat Tercekik?'. Jokowi digambarkan pakai baju petugas SPBU.
“Faktor yang menyebabkan pemerintah harus membuat penyesuaian harga BBM adalah adanya pemulihan kembali ekonomi Indonesia setelah Covid-19 mulai reda, terjadinya invasi Rusia ke Ukraina,” ucap BEM UI dalam rilisnya (11/9).
“Didukungnya dengan konsumsi BBM yang didominasi oleh golongan mampu di mana 80% pertalite dan 95% solar dikonsumsi oleh kelompok masyarakat mampu sehingga tidak sesuai dengan prinsip distribusi dan keadilan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, BEM UI mempertanyakan faktor-faktor tersebut apakah menaikkan harga BBM sudah menjadi keputusan yang tepat atau malah ada cara lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah.
“Lalu, apakah semua faktor tersebut dapat menjadi alasan yang tepat oleh pemerintah untuk melakukan kenaikan BBM atau justru ada cara lain yang dapat dilakukan pemerintah?,” tandas BEM UI dalam cuitannya di media sosial, Twitter.
ADVERTISEMENT
Namun beragam komentar muncul di media sosial terkait postingan BEM UI itu. Ada yang mendukung, ada juga yang mempertanyakan data ke BEM UI dan menuntut aksi nyata.
Bagaimana menurutmu kritik BEM UI itu?
*****
Ikuti program Master Class Batch 3, 3 hari pelatihan intensif untuk para pelaku UMKM, gratis! Daftar sekarang di LINK INI.