Tanah Bergerak di Megamendung Bogor, Rusak Jalan hingga Bangunan

24 Desember 2023 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalan di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak akibat pergerakan tanah, Minggu (24/12/2023). Foto: BPBD
zoom-in-whitePerbesar
Jalan di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak akibat pergerakan tanah, Minggu (24/12/2023). Foto: BPBD
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pergerakan tanah membuat jalan di dalam area Villa Spring Water, Megamendung, Kabupaten Bogor, rusak. Beberapa bagian tanah juga ada yang longsor.
ADVERTISEMENT
Dari foto yang dibagikan BPBD Kabupaten Bogor terlihat ada bagian jalan yang retak. Bahkan ada bagian jalan yang terangkat.
Jalan yang rusak dan retak di area itu sepanjang 50 meter dengan tinggi 15 meter dan lebar 10 meter.
"Jalan masuk Villa Spring Water. Merusak 1 bangunan yang menimpa 2 motor security villa tersebut," kata Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani, Minggu (24/12).
Adam mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (24/12) pukul 04.00 WIB.
"Disebabkan pengikisan tanah di bawah tebingan sehingga menyebabkan tanah longsor yang menutupi saluran air," katanya.
Meski berada di dalam area vila, jalan yang rusak itu juga kerap digunakan warga untuk melintas. Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan akan memberikan bantuan untuk menyelesaikan bencana tersebut.
Jalan di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak akibat pergerakan tanah, Minggu (24/12/2023). Foto: BPBD
"Ini berdampak juga kepada masyarakat, meski dalam vila, kami membantu bagaimana menormalisasi atau menyelesaikan masalah bencana ini," katanya.
ADVERTISEMENT
Iwan mengaku heran dengan bencana yang terjadi. Pergerakan tanah hingga menyebabkan kerusakan baru pertama kali terjadi di wilayah Bogor Selatan.
"Ini yang bingung saya juga, karena gini berdasarkan kajian vulkanologi, yang rawan bencana tanah bergeser itu di daerah barat dan timur karena cadas dan lempung, di selatan belum ada kajian bahwa ini rawan longsor, ini baru terjadi," ucapnya.
Kendati begitu, Iwan akan melakukan komunikasi dengan tim kajian vulkanologi untuk dapat mengetahui penyebab bencana tersebut.
"Ini gejala gempa atau gimana, nanti kita minta bantuan. Karena di sini banyak wisata vila dan padat penduduk," pungkasnya.