Tanggapan Atalia Praratya Usai Program Sekoper Cinta Dikritik Dedi Mulyadi

31 Mei 2023 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya.
 Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Politisi Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, mengkritisi program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) yang dicanangkan oleh istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Atalia Praratya.
ADVERTISEMENT
Kritik itu disampaikan Dedi melalui akun YouTube pribadinya dengan judul 'Tangis Kebahagiaan Istri Kuwu Edan | Pertama Kali Belanja Ditemani Suami' yang diunggah 12 hari lalu.
Mantan Bupati Purwakarta ini bahkan mempelesetkan program Sekoper Cinta menjadi Sekoper Butut. Dalam kritiknya, Dedi menilai anggaran yang dimiliki oleh pemerintah provinsi lebih baik digunakan untuk kepentingan lain yang lebih penting seperti perbaikan infrastruktur jalan hingga membeli mobil ambulans di desa.
"Daripada anggaran dipakai program Sekoper Butut, mending dipakai ngomean jalan di lembur, bener teu (lebih baik dipakai memperbaiki jalan di desa, benar tidak)? Mending keur ngomean imah rakyat miskin, bener teu (lebih baik untuk memperbaiki rumah rakyat miskin, benar tidak)? Mending dipake meuli ambulans desa (lebih baik dipakai membeli ambulans desa)," kata Dedi sebagaimana dilihat pada Rabu (31/5).
ADVERTISEMENT
Penjelasan Atalia
Menanggapi hal itu, Atalia menegaskan bahwa program Sekoper Cinta tak dianggarkan secara khusus oleh pemerintah provinsi tapi masuk dalam paket program yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pemprov Jabar tepatnya Program Peranan Perempuan Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2PKSS).
"Kita masuk ke program PKK namanya P2PKSS atau Program Peranan Perempuan menuju Keluarga Sehat Sejahtera," kata Atalia yang menjabat Ketua Umum Sekoper Cinta, Rabu (31/4).
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menunjukan cara membungkus daging kurban dengan memanfaatkan daun jati. Foto: Dok. Tim Media Dedi Mulyadi
Dengan demikian, anggaran untuk mengadakan program Sekoper Cinta tak ada kaitannya dengan pembangunan infrastruktur seperti jalan. Perbaikan jalan sudah dianggarkan secara khusus oleh Pemprov Jabar.
"Kalau orang mengatakan kalau itu anggaran buat jalan, itu salah pisan. Beda. Itu ada tujuan masing-masing setiap anggaran, beda," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Atalia juga menambahkan, bahwa program tersebut tak dijalankan sendiri oleh pemerintah provinsi tapi dibantu juga pemerintah di tingkat kabupaten dan kota seperti Kabupaten Sumedang dan Kota Cirebon. Dengan makin berkembangnya program itu, pihaknya kini bahkan mendapat bantuan dana dari Korea Selatan.
"Dari Kementerian mengapresiasi bahkan melihat apakah projek ini bisa dilakukan secara nasional, termasuk Korea Selatan. Jadi kita justru sekarang mendapatkan bantuan tuh dari Korea Selatan tiap tahunnya," ujar calon anggota DPR dari Golkar ini.
Atalia menjelaskan latar belakang dicetuskannya program itu, yaitu karena adanya keinginan untuk membuat perempuan menjadi pribadi yang lebih mandiri. Dia menilai kemandirian perempuan tak akan tercipta tanpa adanya ilmu pengetahuan yang mumpuni.
"Pemberdayaan itu hanya bisa akan berhasil dengan baik apabila dimulai dari proses pendidikan itu sendiri," kata Atalia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan istrinya, Atalia Praratya menghadiri resepsi pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ang digelar di Hall Candi Bentar, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (28/7). Foto: Dok. Istimewa
Selain pengetahuan, perempuan juga harus dilengkapi dengan keterampilan yang memadai. Atas dasar itu, kata Atalia, program Sekoper Cinta dicetuskan. Bagaimanapun, dia menilai bahwa kodrat perempuan tak hanya menjadi istri yang paripurna tapi juga harus dapat memberi manfaat bagi lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Sehingga mereka nantinya tidak menjadi beban orang lain, hanya menunggu bantuan dari orang lain.
Apabila sudah dilengkapi dengan pengetahuan serta keterampilan yang memadai, diharapkan perempuan dapat lebih mandiri dan terhindar dari berbagai praktik kekerasan.
"Kita berharap bisa memberi manfaat untuk bisa menekan angka kasus terkait dengan hal yang berkaitan dengan kerentanan perempuan di Jabar ini," kata Atalia yang biasa disapa Cinta oleh suaminya ini.
Sekoper Cinta
Program Sekoper Cinta merupakan wadah bagi perempuan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup kaum hawa.
Program ini sebagai upaya pemberdayaan perempuan untuk mewujudkan kesetaraan peran, akses, partisipasi kontrol dan manfaat antara laki-laki dengan perempuan yang seimbang.