Tanggapan Grab Soal Kasus Pembunuhan Sopir Taksi Online di Gunung Salak Aceh

14 Juni 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penemuan mayat di semak-semak kawasan Gunung Salak, tepatnya di jurang kilometer 31 jalan KKA, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penemuan mayat di semak-semak kawasan Gunung Salak, tepatnya di jurang kilometer 31 jalan KKA, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Jenazah sopir taksi online Grab ditemukan di kawasan Jurang Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, pada Minggu (6/6). Korban berjenis kelamin perempuan itu berasal dari Medan Labuhan, Sumut.
ADVERTISEMENT
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto, mengatakan korban berinisial C. Salah seorang terduga pelaku, MY berhasil diamankan polisi di Masjid Seulimum, Aceh Besar, pada Rabu (8/6/) sekitar pukul 23.30 WIB.
Terkait kasus tersebut, Grab Indonesia telah bertemu dengan keluarga korban untuk memberikan bantuan dan dukungan. Juru Bicara Grab Indonesia mengatakan korban terakhir menyelesaikan pesanan di sistem pada 23 Mei 2021.
"Sehingga perjalanan ke Aceh dilayani secara offline (di luar platform Grab)," ujar Juru Bicara Grab dalam rilisnya Senin (14/6).
Ia menambahkan, Grab senantiasa mengedepankan keselamatan dan keamanan mitra pengemudi maupun penumpang.
"Oleh karena itu, Grab selalu mengimbau mitra pengemudi dan penumpang untuk hanya memesan dan menerima perjalanan secara resmi dari aplikasi Grab, untuk memastikan perjalanan yang lebih aman dan terlindungi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sejak 2018, Grab telah menyediakan fitur keamanan bagi penumpang dan pengemudi seperti tombol darurat dan layanan respons darurat 24 jam.
Diberitakan sebelumnya, publik di Aceh sempat dihebohkan dengan kabar penemuan mayat perempuan di kilometer 31, lintasan objek wisata Gunung Salak, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Minggu (6/6/).
Setelah diselidiki, polisi mendapatkan identitas korban. Yaitu seorang perempuan asal Sumut yang berprofesi sebagai sopir taksi online.
Korban berangkat dari Medan pada 3 Juni untuk keperluan mengantar penumpang ke Kota Lhokseumawe. Akan tetapi setelah beberapa hari kemudian tidak kunjung pulang, hingga keluarga mendapat informasi tentang penemuan mayat perempuan di jurang objek wisata Gunung Salak.