Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tanggapan Kemenkes soal Flyer Vaksinasi Berbayar dan Booster SpeedLab
25 Agustus 2021 16:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Media sosial diramaikan dengan flyer terkait program vaksinasi berbayar yang diselenggarakan SpeedLab Indonesia. Dalam flyer tersebut tertulis daftar harga paket Vaksinasi Gotong Royong untuk individu, bahkan menyediakan vaksin booster yang semestinya digunakan hanya untuk tenaga kesehatan (nakes).
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, juru bicara Kemenkes , dr Siti Nadia Tarmizi, telah meminta klarifikasi kepada SpeedLab terhadap flyer yang beredar tersebut.
"Kami tegaskan, sudah kami klarifikasi ke yang bersangkutan, itu flyer dibuat saat vaksinasi gotong royong individu kemarin. Dan itu sudah dibatalkan dengan arahan presiden," ucap Nadia dalam pernyataan virtualnya, Rabu (25/8).
Nadia menjelaskan, saat ini vaksinasi gotong royong berbayar sudah dibatalkan. Hal ini mengikuti arahan dari Presiden Jokowi dan tertuang dalam revisi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 23 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Ia pun menegaskan pemberian vaksin booster seperti yang tertulis dalam flyer tidak diperuntukkan bagi masyarakat umum. Hanya untuk nakes dan masyarakat yang memiliki kondisi kesehatan tertentu saja.
ADVERTISEMENT
"Booster hanya diberikan ke nakes dan sudah menjadi tanggung jawab pemda. Dan kami sudah menggandeng auditor dalam pelaksanaannya untuk mengevaluasi ketepatan. Sekarang ini vaksinasi booster hanya untuk nakes," tegas Nadia.
Sebelumnya, beredar sebuah flyer dengan logo SpeedLab yang menyediakan paket vaksin gotong royong dosis satu dan dua, begitu juga vaksinasi dosis ketiga sebagai booster. Meski begitu, tak ada penjelasan lebih rinci jenis vaksin apa yang digunakan.
Tak lama setelah flyer beredar, pihak SpeedLab pun memberikan klarifikasinya.
"Berdasarkan informasi yang kami terima tentang flyer vaksinasi digital dari SpeedLab Indonesia yang sempat beredar, kami memohon maaf atas hal tersebut," kata Direktur Operasional SpeedLab Indonesia Husniaty Rusdi dalam surat klarifikasi yang ditujukan kepada pimpinan Bio Farma dan Kimia Farma, dikutip Rabu (25/8).
ADVERTISEMENT
Dalam surat bertanggal 20 Agustus itu juga tertulis, flyer tersebut dibuat pada saat aturan tentang vaksinasi mandiri berbayar akan diterapkan oleh pemerintah. Namun, pada saat pemerintah membatalkan, pihak SpeedLab juga telah membatalkan layanan tersebut.
Untuk diketahui, SpeedLab Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang layanan check up COVID-19.
Live Update