Tanggapan USU soal Beredar Surat Kemendikbud Berisi Pelantikan Rektor oleh MWA

25 Januari 2021 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surat Kemendikbud terhadap MWA soal pelantikan rektor terpilih USU Muryanto Amin. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Surat Kemendikbud terhadap MWA soal pelantikan rektor terpilih USU Muryanto Amin. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar sebuah dokumen surat dari Kemendikbud yang memerintahkan pelantikan rektor Universitas Sumatera Utara (USU) dilakukan oleh Majelis Wali Amanah (MWA). Surat tersebut ditandatangani oleh Plt Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainul Na’im pada Jumat (22/1).
ADVERTISEMENT
Dalam surat itu disebutkan empat pertimbangan pelantikan rektor USU dilakukan oleh MWA:
Terkait surat yang beredar itu, Sekretaris MWA USU, Guslihan menegaskan pihaknya belum menerima hard copy surat tersebut.
“Sampai saat ini. (Surat) itu mungkin benar mungkin juga tidak, tetapi (hard copy) resminya belum sampai yang ada dari WA (WhatsApp),” ujar Guslihan kepada kumparan, Senin (25/1).
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kemendikbud. Surat tersebut, kata Guslihan, akan dikirim. Akan tetapi hingga kini, belum sampai ke MWA USU.
Meski begitu, Guslihan menyayangkan soal tak ada pembahasan plagiarisme yang menerpa Muryanto. Padahal, lanjutnya, Guslihan telah merekomendasikan kasus itu dibahas di Kemendikbud pada 15 Januari 2021. Saat rapat itu, Dirjen Pendidikan berjanji akan membentuk tim independent untuk mengkaji kasus tersebut.
“Di surat itu tidak bicara plagiat diselesaikan. Tidak ada sama sekali. Pemilihan rektor dan pelantikan ini, tidak di permasalahkan. Asal rekomendasi sudah benar. Itu tidak masalah,” ujarnya.
Rektor USU terpilih Muryanto Amin. Foto: Dok. Istimewa
“Kan harus ada putusan terhadap rektor terpilih. Menyatakan begini-begini. Itu macam mana menyanggahnya, kan harus ada tim independent. Misalnya dianulir atau tetap (plagiat),  baru bisa dilantik kan gitu,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Terkait surat perintah itu, Guslihan belum bisa memberikan keterangan. Sebab, keputusan pelantikan rektor USU oleh MWA ada di tangan ketua majelis tersebut.
“Saya belum bisa jawab itu, itu keputusan ketua MWA yang akan menjawab.  Sementara ini (saya) belum bisa menjawab, yang jelas kementerian belum menetapkan status plagiarisme ini, itu aja,” ujarnya
Meski begitu, apabila kasus plagiarisme itu tidak terbukti, maka tidak ada alasan lagi untuk MWA untuk tidak melantik rektor terpilih.
“Benar nggak plagiarisme, ini mesti diselesaikan, itu rekomendasinya. Ini keluar surat ini, dari sekjen suruh lantik, tapi tidak ada (keputusan) plagiarisme, secara logika itu apa? Padahal rekomendasi itu sangat dibutuhkan, untuk membersihkan nama yang bersangkutan,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Muryanto Amin, rektor terpilih USU, terbukti melakukan self-plagiarism. Atas hal itu, ia diberikan sanksi berupa penundaan kenaikan pangkat dan diminta mengembalikan uang insentif penelitian. Seharusnya, Muryanto Amin dilantik pada Kamis (28/1).