Tanggul Lumpur Lapindo Amblas, Warga Was-was

5 Oktober 2018 22:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tanggul penahan lumpur Lapindo setinggi 11 meter tiba-tiba ambles, Jumat (5/10) sore. Peristiwa ini membuat warga Dusun Pologunting Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo was-was.
ADVERTISEMENT
Warga mengkhawatirkan lumpur bercampur air bisa merendam pemukiman mereka. Mereka mendesak kepada Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS) segera bertindak.
Menurut informasi yang dihimpun, tanggul lumpur Sidoarjo yang berada di titik 67-68 tepatnya di Dusun Pologunting Desa Gempolsari Tanggulangin tiba-tiba mengalami penurunan tanah (amblas).
Hal ini membuat kekhawatiran warga yang tinggal di sekitar tanggul lumpur sebelah timur. Mengingat jarak antara tanggul dengan pemukiman warga sangat dekat.
"Kami sangat khawatir kalau kondisi air terus naik dan air akan meluber ke pemukiman warga,” tukas Sajin (58) warga Pologunting RT 16 RW 4 Gempolsari di lokasi, Jumat (5/10).
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Sajin serta sejumlah warga lainnya kemudian minta Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) untuk segera membenahi tanggul karena air terlihat semakin naik.
ADVERTISEMENT
"Jarak tanggul dengan pemukiman warga hanya sekitar 100 meter. Kami meminta pada PPLS segera betulkan tanggul hari ini juga dan lakukan penanganan secepatnya, “ujarnya.
Sementara itu Humas PPLS Hengki Listria Adi menjelaskan, telah mengalirkan air dari penampungan yang tanggulnya amblas ke penampungan sebelah selatan.
“Dengan demikian, air yang berada di penampungan yang tanggulnya ambles akan berkurang sehingga tidak sampai meluber ke pemukiman warga,“ ucapnya.
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
Selain itu, di sekitar tanggul yang ambles, petugas menemparkan sandbag atau karung pasir hingga tiga lapis untuk antisipasi agar air tidak meluap. “Dan kita akan optimalkan melakukan pembenahan tanggul dengan alat berat,”ucapnya.
Hengki menjelaskan, debit air dan lumpur yang keluar dari pusat semburan memang sangat tinggi mencapai 70.000 meter kubik setiap harinya. Ketinggian tanggul mencapai 11 meter dengan kedalaman sekitar 7 meter ini tidak sanggup menahan dorongan air dan lumpur.
ADVERTISEMENT
“Padahal sudah ada 7 pompa yang setiap beroperasi untuk menyedot air dan dialirkan ke sungai Porong, tapi memang debit air dan lumpur dari pusat semburan sangat besar, “tandasnya.
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul Lapindo Amblas, Warga Was-Was. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)