Tanggul Sungai Wulan Kembali Jebol, Demak Banjir

17 Maret 2024 10:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanggul Sungai Wulan yang diperkirakan kembali jebol di Dukuh Ketanjung, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul Sungai Wulan yang diperkirakan kembali jebol di Dukuh Ketanjung, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjir kembali melanda Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (17/3) pagi. Penyebabnya, tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, kembali jebol.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Antara, menurut Koordinator Lapangan Penguatan dan Peninggian Tanggul Sungai Wulan Marsono di Demak, Minggu, tanggul jebol diperkirakan terjadi pada Minggu (17/3) pukul 02.20 WIB.
Sebelum jebol, debit air Sungai Wulan memang terus meningkat, bahkan pada Sabtu (16/3) pukul 24.00 WIB air sudah mendekati ketinggian tanggul yang sudah ditinggikan dan diperkuat.
Banjir sudah menggenangi sejumlah wilayah, seperti yang terpantau di Karanganyar, jalanan tertutup banjir dan tak bisa dilalui kendaraan.
Sebelumnya tanggul Sungai Wulan jebol pada Rabu (21/2/2024). Terdapat dua titik dengan panjang 20 meter dan 30 meter.
Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto di Demak, Kamis, Pemkab Demak, Jawa Tengah memang meminta BBWS untuk menyiagakan alat berat di lokasi tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya jebol sebagai langkah antisipasi.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, kata dia, tanggul tersebut masih baru dan penanganannya juga bersifat tanggap darurat dan belum bersifat permanen dan mengalami perkuatan, sehingga perlu ada langkah-langkah antisipasi.
Sebelumnya, imbuh dia, memang tersedia satu unit eksavator standar, kemudian setelah sejak Rabu (13/3) mulai ada penambahan menjadi tiga unit. Satu di antaranya amphibious excavator dan satu lagi eksavator standar.
"Perusahaan yang mengerjakan perbaikan tanggul juga dikabarkan melakukan aktivitas untuk penguatan tanggul," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya alat berat tersebut, maka ketika terjadi gerusan tanggul karena debit air di Sungai Wulan juga mencapai 900 mililiter per detik, maka bisa langsung diambil tindakan penguatan tanggul agar tidak jebol lagi.
"Kami jelas khawatir dengan kondisi tanggul tersebut, mengingat berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan tinggi akan berlangsung hingga pertengahan Maret 2024," ujarnya.
ADVERTISEMENT