Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tanggung Jawab Atas Insiden Itaewon, Kepala Polisi Korsel Membungkuk Minta Maaf
2 November 2022 11:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Komisaris Jenderal Polisi Korea Selatan , Yoon Hee-keun, mengakui tanggung jawab pihaknya atas tragedi perayaan Halloween di Distrik Itaewon , Ibu Kota Seoul. Dia lantas membungkuk saat meminta maaf di hadapan publik pada Selasa (1/11).
ADVERTISEMENT
Tragedi tersebut menewaskan sedikitnya 156 orang dan mencederai 151 lainnya pada Sabtu (29/10). Yoon menggarisbawahi, tanggapan polisi terhadap bencana itu memang tidak memadai.
"Saya merasakan tanggung jawab yang berat, sebagai kepala salah satu kantor pemerintah terkait," ungkap Yoon saat konferensi pers yang disiarkan televisi, dikutip dari CBS News, Rabu (2/11).
"Saya akan melakukan yang terbaik untuk mencegah kejadian tragis seperti itu terjadi lagi di masa depan sambil sekali lagi merasakan tanggung jawab tak terbatas untuk keselamatan publik usai kecelakaan ini," lanjut dia setelah membungkuk kepada publik.
Sebagian telah mengkritik penempatan 137 petugas untuk mengendalikan kerumunan di distrik pusat Seoul. Jumlah itu lebih banyak daripada pengerahan dalam tiga tahun sebelum pandemi COVID-19. Kendati demikian, keputusan polisi tetap dipertanyakan.
ADVERTISEMENT
Sebab, pihaknya mengerahkan 7.000 petugas untuk memantau protes di daerah lain. Yoon mengatakan, kepolisian sedang menyelidiki bagaimana petugas di lapangan menangani lonjakan massa ini.
Pihaknya juga akan mencari tahu fakta atas laporan bahwa layanan darurat telah menerima sejumlah panggilan telepon yang memperingatkan tentang keseriusan insiden tersebut.
Polisi Korsel telah meluncurkan gugus tugas beranggotakan 475 orang pula untuk mewawancarai saksi dan menganalisis rekaman CCTV.
Perdana Menteri Korsel, Han Duck-soo, turut dikiritik habis-habisan oleh wartawan selama hampir 150 menit pada Selasa (1/11).
Mereka mempertanyakan bagaimana polisi tidak menyadari bencana itu saat terjadi. Han menjawab, pemerintah sedang menyelidikinya.
Dia menegaskan, perubahan juga harus segera diambil oleh pemerintah Korsel. Tetapi, dia bersikeras bahwa Korsel adalah negara yang aman dan jarang mendapati peristiwa semacam itu.
ADVERTISEMENT
"Bila kami memiliki beberapa teknik manajemen kerumunan yang bersifat mencegah, mengantisipasi semua masalah yang bisa terjadi sebelumnya, itu mungkin sangat baik bagi kami," ujar Han.