Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Tangis Dedi Mulyadi Bersama Warga Purwakarta dan Pria Bertato
6 Februari 2018 12:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
![Dedi Mulyadi (Foto: Dok. Istimewa)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1517890807/sb6ylo0azpgsscfs04uh.jpg)
ADVERTISEMENT
Masyarakat di Kecamatan Darangdan dan Bojong menggelar acara perpisahan untuk Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi setelah ia maju sebagai calon wakil gubernur di Pilkada Jabar. Kegiatan ini dilakukan di Lapangan Sempurnunggal, Desa Linggasari, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Sabtu (3/2) malam hingga Minggu dini hari.
ADVERTISEMENT
Dedi Mulyadi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Bupati Purwakarta pada Maret 2018 mendatang. Ia kini mempersiapkan pencalonannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar.
Di malam perpisahan itu, puluhan ribu warga Darangdan-Bojong merasakan suasana haru menyaksikan penampilan terakhir Dedi di tengah-tengah mereka. Di hadapan warga, Dedi sempat melontarkan beberapa wejangan. Saat itu, banyak di antara mereka yang tak kuasa menitikkan air mata.
Dedi memberikan pelajaran berharga malam itu kepada masyarakat. Selama ini, orang selalu menganggap penampilan selalu identik dengan perilaku. Pandangan itu, kata Dedi, tidak selamanya benar. Dedi kemudian memulai ceritanya. Di hadapan peserta, ada seseorang yang berpenampilan 'seram.'
"Ada seorang pemuda dengan rambut gondrong, telinga ditindik, lidahnya ditindik, dan badannya penuh tato. Dia memakai kaus bertuliskan "Penjahat Sekarang Berdasi, Bukan Bertato". Apa pandangan kita sebagai orang awam? Pasti berpikiran orang itu berperilaku buruk," ujar Dedi melalui pesan singkat kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (6/2).
![Dedi Mulyadi (Foto: Dok, Istimewa)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1517890812/jcziv6xnalaxcjorqd53.jpg)
Tetapi Dedi mendapati pemuda itu unik, dia membawa dot bayi penuh dengan susu. Dedi meminta pemuda yang bernama Jajang tampil ke panggung. Jajang, warga Cikalong Wetan, Bandung Barat, berprofesi sebagai pelukis rumah.
ADVERTISEMENT
Saat ini, dia bekerja di rumah Haji Abas, Desa Cilegong, Jatiluhur, dengan penghasilan Rp 80 ribu per hari, jumlah itu ia dapat hanya jika mendapat order.
Jajang berlari dari kerumunan, diikuti seorang perempuan yang membawa bayi. Mereka bersama-sama naik ke atas pentas. Rupanya, dia istri Jajang. Ia bekerja sebagai pegawai di rumah makan dengan gaji Rp 800 ribu per bulan,
![Dedi Mulyadi (Foto: Dok. Istimewa)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1517890800/bv9iy8tkvlgims2ljs6g.jpg)
Dedi menitipkan satu buah amplop, dan bertanya, akan digunakan untuk apa isi amplop itu? Jajang menjawab, akan dibelikan kambing agar ia bisa beternak.
Dedi tertegun, ternyata penampilan pemuda unik ini cukup menyentuh hati. Kemudian, sesuai tradisi, mengalirlah bantuan hasil rereongan mencapai Rp10 Juta.
Jajang beserta istri dan anaknya menangis histeris. Dedi kemudian memeluk pasangan tersebut. Malam itu menjadi panggung yang memberikan kenangan indah.
ADVERTISEMENT
Dedi berpesan, janganlah kita menghakimi orang dari penampilan. "Ternyata, penampilan dia zaman now, tetapi perilakunya, masih zaman old," ucap Dedi.