Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Tangis Kader PDIP saat Cerita Diminta Mundur sebagai DPR Terpilih oleh Hasto
7 Mei 2025 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Mantan anggota DPR RI fraksi PDIP Riezky Aprilia menangis ketika menceritakan peristiwa saat ia diminta mundur sebagai anggota DPR RI 2019–2024 terpilih oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
ADVERTISEMENT
Air mata Riezky tumpah saat menceritakan hal tersebut di sidang lanjutan kasus dugaan suap komisioner KPU RI dan dugaan perintangan penyidikan kasus Harun Masiku dengan terdakwa Hasto Kristiyanto, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (7/5).
Mulanya, Riezky menceritakan pertemuannya dengan Hasto pada 27 September 2019 silam. Dalam pertemuan itu, ia menanyakan ihwal undangan pelantikannya sebagai anggota DPR RI 2019–2024 terpilih.
Riezky merupakan caleg DPR terpilih pengganti Nazaruddin Kiemas yang meninggal dunia sebelum pencoblosan. Dalam Pileg 2019 di Dapil Sumsel I, Riezky meraih suara terbanyak kedua setelah Nazaruddin. Sehingga, KPU dengan merujuk UU Pemilu, menetapkan Riezky sebagai caleg DPR terpilih.
Namun, diduga Hasto lebih menginginkan Harun yang ditetapkan sebagai caleg DPR terpilih. Padahal, suara yang diperoleh Harun hanya menempati posisi keenam.
ADVERTISEMENT
"Saya mempertanyakan masalah pelantikan saya. Pelantikan saya, undangan saya. Sempat terjadi dialog pada saat itu, bahwa saya akan diberikan undangan apabila saya bersedia mundur," ujar Riezky dalam persidangan, Rabu (7/5).
Riezky menceritakan bahwa saat itu ia mempertanyakan alasan diminta mundur. Padahal, ia juga merupakan kader partai yang bekerja untuk partai.
Sembari mengenang cerita penolakan itu, Riezky tampak terisak dan menangis di persidangan.
"Saya mempertanyakan alasannya apa, apa alasan saya disuruh mundur pada saat itu, karena saya juga kader partai, saya bekerja buat partai ini juga," kata Riezky sambil menangis.
"Dan waktu itu saya jujur saya sudah sedikit emosi karena capek, saya capek saya terus-terusan gitu. Pada saat itu saya paham mungkin Pak Sekjen juga capek, beliau emosi saya emosi," imbuh dia.
Dalam pertemuan itu, Hasto menyampaikan bahwa permintaan mundur tersebut merupakan perintah partai. Namun, Riezky lagi-lagi menolaknya.
ADVERTISEMENT
"Beliau [Hasto] menyampaikan bahwa, ini perintah partai. Ini mohon maaf kalau saya agak mencoba mengingat, saya bilang, saya akan mundur apabila saya mendengar langsung dari Ibu Ketua Umum pada saat itu," tutur dia.
Akan tetapi, Riezky mengaku sempat kaget dengan respons lanjutan dari Hasto yang menegaskan posisinya sebagai Sekjen PDIP.
Riezky lagi-lagi menolak permintaan itu dengan tegas dan menyampaikan bahwa Hasto bukanlah Tuhan meski menjabat sebagai Sekjen PDIP.
"Dan Pak Sekjen menjawab dan itu yang saya tidak akan pernah saya lupakan karena agak kaget untuk pertama kali saya bisa berinteraksi, 'saya ini Sekjen partai'," ucap dia.
"Di situ saya, reaksi saya juga emosi, saya berdiri, [saya bilang], 'saya tahu Anda Sekjen partai tapi Anda bukan Tuhan.' Itu yang saya sampaikan. Waktu yang singkat Pak Sekjen tapi sangat melekat sampai sekarang di benak saya," sambungnya.
Saat ingin melanjutkan cerita itu, suara Riezky kembali tercekat dan menahan tangis. Ia kemudian meneruskan cerita usai mengusap air matanya.
ADVERTISEMENT
"Dan saya emosi, saya jujur, saya akui saya emosi pada saat itu, dan memang dilerai oleh Pak Komarudin Watubun, saya langsung meninggalkan ruangan. Saya meninggalkan ruangan, habis itu saya langsung pulang," ujar Riezky.
Dalam kesempatan itu, jaksa kemudian mencecar Riezky soal respons lanjutan dari Hasto. Namun, ia mengaku tidak mengingat.
Jaksa pun membacakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Riezky. Dalam BAP itu, terungkap bahwa Hasto sempat menggebrak meja.
"Saya bacakan ya, BAP nomor 14, Yang Mulia. Saksi, ya, saya bacakan supaya setidaknya mengingat memori, 'pada saat itu, Hasto marah dan menggebrak meja, mengatakan 'saya ini sekjen'. Kemudian saya spontan berdiri dan mengatakan 'Anda bukan Tuhan', kemudian Hasto mengatakan, 'Anda melawan saya?', kemudian saya jawab, 'iya, saya melawan Anda, tapi bukan partai', ada jawaban seperti itu?" tanya jaksa mengkonfirmasi.
ADVERTISEMENT
"Iya," timpal Riezky.