Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Tangis Pecah di Kediaman Dubes Iran saat Warga Tahlilan untuk Presiden Raisi
22 Mei 2024 22:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kedutaan Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia menggelar acara doa bersama dan tahlilan mengenang Presiden Ebrahim Raisi dan rombongan yang meninggal dalam kecelakaan helikopter, Senin (20/5). Acara diadakan di kediaman Duta Besar Mohammad Boroujerdi di Jakarta pada Rabu (22/5), dan terbuka untuk umum.
ADVERTISEMENT
Sejak sebelum acara dimulai, ratusan orang telah memadati kediaman Dubes Boroujerdi. Sebagian besar berpakaian serba hitam sebagai tanda belasungkawa. Beberapa warga Iran di Jakarta, termasuk kerabat Dubes, juga hadir untuk memberikan doa.
Pembacaan ayat suci Al-Quran mengawali rangkaian acara, diiringi isak tangis dari tamu yang hadir, termasuk Dubes Boroujerdi.
Kemudian para 'pelayat' membacakan surat Yasin bersama-sama. Beberapa menghayati momen itu hingga menitikan air mata.
Dalam sambutannya, Dubes Mohammad Boroujerdi mengenang pesan Presiden Raisi dan Menlu Hossein saat ia ditunjuk keduanya sebagai Duta Besar Indonesia.
"Kamu beruntung ditugaskan ke negara Indonesia," kenang Boroujerdi, mengutip kata-kata mereka saat ia diangkat menjadi Dubes pada September 2023.
Boroujerdi mengungkapkan kecintaannya pada Indonesia, menganggapnya sebagai tanah kelahirannya yang kedua.
ADVERTISEMENT
"Selama saya bertugas di Indonesia, saya jatuh hati kepada negara ini. Ketika saya berada di Iran, saya merindukan Indonesia, dan sebaliknya," tuturnya di hadapan para hadirin.
Dalam takziah itu, ia juga menyoroti sifat-sifat baik Presiden Raisi dan Menlu Iran.
"Syahid Raisi adalah sosok pekerja keras yang tak kenal lelah, dengan jadwal kunjungan kerja yang padat hingga larut malam. Sedangkan Menlu Iran adalah pribadi yang sangat jujur dan memiliki jiwa yang tenang, menyebarkan kedamaian di mana pun ia berada," ungkapnya.
Boroujerdi menekankan bahwa kedua pemimpin tersebut selalu mendukung kaum yang terzalimi, kaum dhuafa, dan mereka yang tersingkirkan dari haknya.
"Saya ingat, Syahid Raisi pernah menolak makan malam karena masih memikirkan mereka yang dizalimi dan kesulitan untuk makan," tambahnya.
Saat jatuhnya heli yang membawa Raisi dan Hossein, Dubes Iran itu sedang bertugas di Bali. Boroujerdi bercerita, ia sempat ditanya tentang masa depan dukungan Iran terhadap Palestina imbas gugurnya dua tokoh tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu menjawab, Alhamdulillah masih ada pemimpin agung Republik Islam Iran yang akan terus membela Palestina," tegas Boroujerdi.
Dubes Iran juga menekankan bahwa kebijakan Iran untuk membela Palestina tidak akan berubah.
"Tidak perlu khawatir, karena kebijakan Iran untuk membela Palestina tidak akan berubah, yaitu gencatan senjata dan kemerdekaan Palestina yang sesungguhnya," katanya.
Boroujerdi menutup dengan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia karena telah membuat dirinya merasa tidak sendirian melewati musibah besar ini.
Acara kemudian diakhiri dengan doa bersama. Isak tangis kembali terdengar saat doa dipanjatkan untuk para petinggi Iran yang wafat, juga saat diucapkan doa untuk rakyat Palestina.