Tangis Pecah saat Istri Kenang Momen Terakhir Bersama David Jacobs

29 April 2023 20:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat jenazah David Jacobs disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat jenazah David Jacobs disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Atlet tenis meja paralympic DKI Jakarta, Dian David Michael Jacobs atau dikenal sebagai David Jacobs, meninggal dunia pada Jumat (28/4) dini hari.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari sebelum wafat, pria kelahiran 1977 itu sempat menghabiskan waktu bersama keluarganya di Solo dan dikatakan sempat bersikap tidak seperti biasanya.
Hal itu diungkap oleh sang istri, Jeanny Palar, kepada kumparan saat ditemui di Rumah Duka Sentosa di RSPAD Gatot Subroto, Sabtu (29/4). Di rumah duka ini, jenazah David disemayamkan hingga pemakamannya digelar pada Senin (1/5) pekan depan.
Tangis Jeanny tampak pecah ketika ditanya soal kata-kata terakhir yang diucapkan oleh David saat mereka terakhir bertemu dan menghabiskan waktu bersama. “Jadi waktu David sehari sebelum berangkat, kami makan sekeluarga. Kebetulan Mami dan Papa-nya ada di Solo,” tutur Jeanny.
“Jadi setelah kami selesai makan, David itu bukan tipe orang yang senang foto. Biasanya terkadang saja. Tetapi ini beda, dia menarik saya minta foto berdua. Lalu minta kita foto duduk berhadapan, dia minta saya pegang tangan, lalu dia ucapkan minta maaf ke saya,” sambung dia.
ADVERTISEMENT
“Dia pegang tangan, lalu saling berhadapan. Dia bilang, ‘aku minta maaf kalau aku punya salah, aku sayang kamu’. Dia mau berjuang, dengan kata-katanya itu saja,” terang Jeanny.
Momen ini pun diunggah oleh David dalam postingannya di Instagram beberapa hari sebelum dilaporkan meninggal dunia.
Jeanny mengaku kala itu tidak memiliki firasat buruk tentang David, tetapi dia sempat merasa tidak ingin agar David berangkat dari Jakarta ke Solo.
“Dia sungkeman dan minta maaf sama kita. Enggak seperti biasanya. Lalu, 3 hari terakhir itu dia susah tidur, kadang saya juga banyak ngobrol dengan dia. Dia minta temani saya juga. Kalau saya tanya ada apa, dia menjawab enggak ada apa-apa. Padahal dia itu buka WA cuma ucapin ke orang selamat pagi, selamat beraktivitas,” jelas Jeanny.
Suasana saat jenazah David Jacobs disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Adapun saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian David Jacobs. Namun, meski merasa ada kejanggalan, pihak keluarga menegaskan bahwa kematiannya adalah sebuah kecelakaan dan bukan dikarenakan ada pihak lain yang ingin mencelakainya.
ADVERTISEMENT
“Dari perkembangan terakhir ya dilihat dari CCTV bahwa David sudah naik ke kereta, tetapi kereta yang David naiki itu salah. Yang David salahnya itu lewat Juanda. Mungkin saat itu David sudah tahu salah naik kereta, dia berusaha lompat. Itu kata penyidik versi terakhirnya,” ungkap Jeanny.
Di mata keluarganya, David dikenal sebagai sosok yang baik, pemersatu keluarga, dan tidak memiliki musuh — meski menduduki posisi penting di berbagai komunitas.
Pihak keluarga juga meyakini bahwa kematian David murni diakibatkan oleh retakan di bagian depan dan belakang kepalanya usai terjatuh dari gerbong saat mengetahui bahwa dia salah menaiki kereta di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.