Tangis Pecah saat Jenazah Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan Tiba di Rumah Duka

20 Mei 2023 0:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah ABK (16), putri PJ Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo yang meninggal di kamar sebuah kamar kos tiba di rumah duka. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah ABK (16), putri PJ Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo yang meninggal di kamar sebuah kamar kos tiba di rumah duka. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Isak tangis mengiringi kedatangan jenazah ABK (16), putri PJ Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, yang meninggal di kamar sebuah kamar kos.
ADVERTISEMENT
Jenazah tiba di rumah duka di Plamongan Indah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang sekitar pukul 20.30 WIB usai diautopsi di RSUP dr Kariadi Semarang.
Jasad ABK rencananya akan dikebumikan di makam Katolik di Desa Jatiharjo, Purwodadi, Kabupaten Grobogan pada pukul 07.00 WIB, Sabtu (20/5).
"Pemakaman besok (hari ini) jam 7 di Purwodadi, tempat asal ibunya (korban)," ujar salah satu tetangga korban, Sunarso.
Sunarso mengaku kaget mendengar kabar kematian anak kelas 11 SMA yang begitu mendadak itu. ABK selama ini dikenal sebagai anak yang pendiam dan sopan.
"Sejak kecil korban di sini, dua bersaudara, kakaknya laki-laki. Anaknya kecil pendiam. Saya juga kaget dengar kejadian ini," jelas dia.
Jenazah ABK (16), putri PJ Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo yang meninggal di kamar sebuah kamar kos tiba di rumah duka. Foto: Dok. Istimewa
Sepengetahuan Sunarso, ayah ABK kini menjabat sebagai Pj Gubernur Papua Pegunungan. Para tetangga di lingkungan juga mengenal ia sebagai jaksa.
ADVERTISEMENT
"Kalau Bapaknya pernah menjabat Jaksa di Yogyakarta, terus di Papua. Sekarang beliau jadi Plt di Papua Pegunungan," kata Sunarto.
Sebelumnya, ABK tewas di kamar indekos di jalan Pawiyatan Luhur, Bendan Ngisor Kota Semarang, Kamis (18/5) malam.
Polisi mengatakan ditemukan sejumlah botol minuman keras. Polisi menduga pelajar di salah satu SMA Negeri di Kota Semarang itu sempat mengalami kekerasan seksual sebelum meninggal dunia.