Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Tangis Sumini Ceritakan 4 Orang Keluarganya Jadi Korban Tewas Longsor Denpasar
21 Januari 2025 11:35 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Mata Sumini (56 tahun) berkaca-kaca saat mengingat kembali momen berkumpul dengan Sarif (55) dan Kresno (55), 10 menit sebelum maut memisahkan mereka.
ADVERTISEMENT
Sumini tak menyangka Sarif dan Kresno bersama dua saudaranya yang lain, Didik (23) dan Dwi (23), tewas tertimpa longsor di rumah kos di Jalan Kendedes, Kelurahan Ubung, Kota Denpasar, Bali, Senin (20/1) sekitar pukul 07.30 WITA.
Padahal, empat orang saudaranya itu baru dua minggu tinggal di rumah kos itu. Mereka hidup berpindah-pindah selama dua tahun lebih demi bekerja sebagai rombongan kuli tukang pancang paku ke tanah untuk sejumlah proyek bangunan di Bali.
"Kami semua masih satu keluarga, kakek kami bersaudara," katanya saat ditemui di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar, Selasa (21/1).
Sekitar pukul 06.30 WITA, Sumini meminta Sarif dan Kresno datang ke rumahnya di Gang Merta Gangga, Desa Pemogan, Kota Denpasar, Bali. Sumini meminta tolong agar keduanya membeli dan mengantarkan gas ke rumah.
ADVERTISEMENT
Sumini kehabisan gas saat memasak. Sementara itu, suami sudah pergi berjualan ke pasar. Sarif dan Kresno datang tanpa beban, bersedia membantu saudara perempuannya itu.
Sumini lalu menyuguhkan kopi sebagai tanda terima kasih. Sarif dan Kresno serta Sumini ngalor-ngidul di teras rumah sembari minum kopi. Sarif dan Kresno pamit dari rumah karena Kresno hendak berangkat kerja. Sementara itu, Sarif beristirahat karena sedang sakit kaki.
Menurut Sumini, kedua saudaranya itu pergi dari rumahnya sekitar pukul 07.20 WITA. Betapa kaget dan syoknya Sumini saat mendengar kedua saudaranya tertimpa longsor. Walau tubuhnya lemas, Sumini bergegas menuju lokasi kejadian.
"Saat itu teman saya ngabarin kok katanya kena longsor. Saya langsung lari ke sana," katanya.
Sumini bersama sejumlah keluarga lainnya kini berada di RSUP Prof IGNG Ngoerah Denpasar. Mereka menunggu penyerahan jenazah keempat korban dari polisi untuk dipulangkan ke kampung halaman mereka di Magetan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Istri dan anak dari Sarif-Kresno serta ibu Dwi-Didik menunggu kepulangan mereka di kampung halaman sembari menyiapkan pemakaman.
Dalam kasus ini, ada delapan korban tertimpa longsor. Lima korban yakni, Didik, Sarif (50), Kresno (55), Dwi (25), dan Wito (50) ditemukan tewas. Sedangkan, tiga korban lainnya selamat, yakni Frengki, Viki Fernando, dan Rokim.
Viki Fernando, mengatakan insiden itu terjadi saat dia ganti baju mau berangkat kerja. Rekan lainnya ada yang sedang menyiapkan sarapan dan berbaring sambil bermain ponsel, serta Syarif baru tidur.
Tembok penyangga tebing setinggi kurang lebih 20 meter berada di belakang rumah tiba-tiba longsor sehingga menerjang rumah kos yang terdiri dari empat kamar tersebut.
Para penghuni berusaha menyelamatkan diri, kecuali Sarif karena masih tidur pulas. Viki, Rokim dan Frengki sempat terjebak timbunan material longsor, namun berhasil menyelamatkan diri.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, lima rekannya tertimbun material longsor dan tidak berhasil menyelamatkan diri.
"Kena (reruntuhan material longsor), ada sela-selanya itu naik aku. Mas Rokim juga ketiban (tapi tertolong)," katanya.