Tangisan Ahmad Nasution, Driver Ojek Online yang Antar Helmi ke Polda

23 November 2017 13:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Nasution, yang mengantar pembunuh dr Letty (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Nasution, yang mengantar pembunuh dr Letty (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ahmad Nasution menangis di sela-sela proses rekonstruksi pembunuhan dokter Letty Sultri di Azzahra Medical Centre, Cawang, Jakarta Timur. Ahmad merupakan pengemudi ojek online yang ditumpangi dr Ryan Helmi, pelaku pembunuhan sekaligus suami dr Letty.
ADVERTISEMENT
Air mata pria beruban ini mengalir saat menceritakan kronologi setelah kejadian. Ia mengaku sempat diminta pelaku untuk menemaninya menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Namun Ahmad menolak.
"Saya enggak mau, nanti urusan tambah panjang, orang kita cari rezeki enggak mau begini. Saya juga berangkat langsung dari klinik takut ada apa-apa, ada yang ngejar atau apa gitu, kan penumpang kan masih tanggung jawab kami, daripada kena hukuman dari perusahaan," ujar Ahmad sembari menangis di sela-sela rekonstruksi kasus di Azzahra Medical Centre, Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (23/11).
Ahmad Nasution, yang mengantar pembunuh dr Letty (Foto:  Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Nasution, yang mengantar pembunuh dr Letty (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Saat kejadian, Ahmad disewa oleh pelaku untuk mengantar ke klinik Azzahra melalui aplikasi ojek online. Dia mengatakan di perjalanan mereka sempat berteduh di dekat Kantor Wali Kota Jakarta Timur lantaran hujan.
ADVERTISEMENT
Begitu tiba di klinik Azzahra, pelaku berpesan kepada Ahmad agar menunggu sejenak. Ahmad pun menyanggupinya karena sang penumpang belum membayar tagihan perjalanan.
"Saya kira di masuk ke dalam itu mau ambil uang, ya saya tunggu dong," ujar Ahmad.
Namun Ahmad terkejut, tak lama kemudian terdengar suara tembakan dari dalam klinik. "Dari luar saya lihat penumpang saya keluar, dia bawa tas gitu," bebernya.
Pelaku selanjutnya meminta Ahmad untuk mengantar ke Polda Metro Jaya. Pelaku berujar ke Ahmad bahwa dia ingin menyerahkan diri. Namun saat itu Ahmad belum menyadari perihal aksi yang dilakukan pelaku.
"Sekarang antar saya ke Polda, Pak, saya mau menyerahkan diri. Maaf ya, Pak, stres saya, soalnya saya enggak mau dicerai," ujar Ahmad menirukan ucapan dr Ryan Helmi saat itu.
ADVERTISEMENT
Mendengar hal itu, Ahmad hanya bisa menuruti pelaku. Sesampainya di Polda Metro Jaya, pelaku lantas membayar Ahmad sesuai dengan tagihan di aplikasi.
Pelaku sempat meminta Ahmad menemani untuk menyerahkan diri. Namun, Ahmad yang berusaha menerka-nerka perbuatan pelaku akhirnya menolak. Sebab Ahmad takut.
Proses rekonstruksi pembunuhan dr Letty oleh dr Ryan Helmi dengan senjata api ini sempat berjalan alot. Dokter Helmi sempat menolak bekerja sama dengan polisi.
Saat polisi berusaha mengalungkan karton putih bertuliskan "tersangka", dr Helmi menolaknya dan terus menutupi wajahnya dengan baju tahanan. Dia juga sempat menangis sembari berteriak "Enggak mau, enggak mau".
ADVERTISEMENT
Pembunuhan terhadap dr Letty terjadi pada Kamis (9/11) sekitar 14.00 WIB. Setidaknya, ada 6 tembakan yang dilepaskan oleh dr Helmi untuk mengakhiri hidup istrinya itu.