Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Tangisan Ibu Brigadir Yosua saat Suami Jelaskan Luka-luka di Tubuh Anaknya
1 November 2022 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ibu Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak, tak kuasa menahan tangis di ruangan persidangan. Ia beberapa kali menyeka air mata saat sang suami, Samuel Hutabarat, memberikan kesaksiannya di hadapan hakim PN Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Rosti yang berpakaian putih, menangis saat duduk di samping sang suami. Saat itu, Samuel tengah menjawab pertanyaan jaksa soal kondisi jenazah Yosua tiba di rumah duka. Samuel yang mulanya dilarang membuka peti mati, akhirnya mendapati sejumlah kejanggalan pada luka sang anak.
Saat Samuel menjelaskan itu, tangis Rosti pecah. Jaksa kemudian memberikan tisu kepada Rosti untuk menyeka air matanya. Pantauan kumparan, Rosti masih terlihat menangis saat Samuel memberikan kesaksian lainnya.
Dalam dakwaan disebutkan sejumlah luka yang dialami Yosua. Ada 15 luka yang dibeberkan oleh jaksa dalam dakwaan. Luka itu didapat dari hasil autopsi jenazah usai tewas diberondong peluru oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Sambo.
Luka-lukanya yakni ada di kepala, kelopak mata bawah mata kanan, selaput kelopak bawah mata kanan, cuping hidung sisi kanan, bibir bagian bawah sisi kiri, leher sisi kanan, puncak bahu kanan, dada sisi kanan, lengan atas sisi luar.
ADVERTISEMENT
Kemudian luka pada pergelangan tangan sisi kiri belakang, pergelangan tangan kiri sisi depan, ruas jari kelingking, ruas jari tengah dan ruas jari manis tangan kiri, ruas ujung jari manis tangan kiri, ruas jari tengah tangan kiri.
Selain itu ada juga patah berkeping pada tulang rahang bawah sisi kanan, tulang hidung, ruas ujung tulang jari kelingking tangan kiri, dan ruas tengah jari manis tangan kiri. Kemudian ada derik tulang pada ujung tulang pengumpil (os radius) kiri.
Dalam kasus ini, Ferdy Sambo dkk didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua. Pembunuhan dipicu kabar Yosua yang disebut melecehkan Putri Candrawathi di Magelang.