Tangkal Radikal dan Teroris, Pemprov Jateng Buka Pusat Layanan Cegah Terorisme

31 Oktober 2022 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno dalam meresmikan Pusat Pelayanan Cegah Terorisme di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng. Foto: Diskominfo Jateng
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno dalam meresmikan Pusat Pelayanan Cegah Terorisme di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng. Foto: Diskominfo Jateng
ADVERTISEMENT
Penyebaran paham radikalisme dan terorisme masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia. Karenanya, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng dan semua elemen masyarakat guna mencegah terorisme dan radikalisme, salah satunya membuka "Pusat Pelayanan Cegah Terorisme".
ADVERTISEMENT
"Namanya pusat pelayanan, jadi semua masyarakat bisa terlibat memberikan informasi dan aduan, juga sosialisasi kepada masyarakat. Ini sebagai sarana kita bersama ikut berperan mencegah radikalisme," ujar Sumarno di sela peresmian Pusat Pelayanan Cegah Terorisme di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng, Senin (31/10/2022).
Sekda mengatakan, keberadaan call center Pusat Pelayanan Cegah Terorisme yang diinisiasi Kesbangpol Jateng ini diharapkan dapat mendeteksi dini bahaya laten radikalisme dan terorisme, sekaligus sebagai upaya pemerintah bersama berbagai pihak untuk mengetahui dan mengatasi percikan-percikan paham radikalisme.
Menurut sekda, terorisme dan radikalisme ibarat percikan-percikan api yang harus segera dimatikan, karena jika dibiarkan percikan api kecil akan semakin membesar kemudian membakar. Sehingga pemerintah dan semua unsur masyarakat harus waspada terhadap terorisme dan radikalisme.
ADVERTISEMENT
Sekda Jateng. Sumarno meresmikan Pusat Pelayanan Cegah Terorisme sebagai upaya mencegah paham terorisme dan radikalisme. Foto: Diskominfo Jateng
"Paham radikalisme masih menjadi tantangan bersama karena radikalisme seperti percikan-percikan api. Sehingga jika kita tidak waspada maka percikan akan semakin melebar dan membakar semuanya," katanya.
Keberagaman yang ada di Indonesia, termasuk keberagaman suku, agama, ras, bahasa, dan sebagainya bukan sebagai pemecah persatuan dan kesatuan bangsa, namun menjadi kekuatan besar NKRI. Seperti halnya Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober, para pejuang dan berbagai unsur masyarakat di Indonesia terlibat dalam momen bersejarah tersebut.
"Ini yang perlu kita ajarkan lagi untuk mengingatkan teman-teman semua dan masyarakat Jateng, tentang satu kesatuan kebinekaan adalah keniscayaan. Kita memang bhineka tetapi itu menjadi kekuatan besar kita," tandasnya.
Usai meresmikan ruang Pusat Pelayanan Cegah Terorisme, sekda menyampaikan keynote speaker pembentukan jejaring sindikasi konten positif cegah terorisme Jateng Gayeng dengan tema "Indonesia Damai Tanpa Narasi Radikalisme, Hoaks dan Politik Identitas".
ADVERTISEMENT